filosofi kopi - Cara Roasting Kopi Biji Keras dan Lunak - Belajar menyangrai tidaklah mudah. Saya tahu, saya telah melakukannya. Sebagai permulaan, menentukan profil menurut asal kopi, ketinggian, kadar air, kelembapan relatif, profil rasa, dan banyak lagi ialah banyak hal yang perlu diketahui. Tapi salah, dan biji Anda mungkin hanya mengkremasi atau membakar.
Makara saya tetapkan untuk berbicara dengan beberapa hebat roaster wacana salah satu dasar menyangrai kopi: kerapatan kopi. Itu benar, hari ini kita melihat “biji keras” dan “biji lunak”, mengapa itu penting, dan bagaimana hal itu sanggup memengaruhi biji sangrai Anda.
Apa itu biji Keras dan Lunak?
"Hard beans" (HB) dan "soft beans" (SB) hanyalah dua cara untuk menggambarkan kerapatan kopi. Mereka duduk di skala yang berkisar dari "ketat keras biji (SHB)" untuk "ketat biji lunak (SSB)". Kopi yang tumbuh lebih dari 4.000–4.500 kaki / 1220–1370 m.a.l. dikenal sebagai Hard Bean. Namun, skala yang dipakai sanggup bervariasi dari satu negara ke negara lain.
Makara di artikel ini, kami tidak akan berbicara secara khusus wacana Hard Beans dan Soft Beans, melainkan biji keras dan biji lunak - tanpa karakter kapital. Dengan kata lain, kami tidak mencocokkannya dengan skala. Kami hanya berbicara wacana properti umum yang tiba dengan kepadatan yang meningkat dan menurun.
Makara kini mari kita lihat apa bahwasanya arti kepadatan dan bagaimana hal itu memengaruhi roasting.
Apa Penyebab Kepadatan Biji Kopi Hijau?
Pernahkah Anda mendengar bahwa semakin tinggi kopi yang ditanam, semakin baik itu? Ada beberapa kebenaran untuk ini - dan banyak pengecualian - dan ini berkaitan dengan kepadatan biji.
Ketinggian yang lebih tinggi biasanya mempunyai suhu yang lebih rendah. Tentu saja, ini juga tergantung pada seberapa jauh kopi dari khatulistiwa. Tetapi ini penting karena, meskipun kopi harus tumbuh di iklim panas, semakin hirau taacuh semakin lambat.
Karena kopi matang lebih lambat, kopi akan menjadi lebih padat daripada kopi di ketinggian rendah. biji jenis ini lebih disukai sebab kandungan gula dan rasa akan berkembang lebih banyak, menawarkan keasaman yang baik. Adapun biji lunak, ini tumbuh di ketinggian lebih rendah, lebih cepat dewasa, dan lebih berpori sebab suhu yang lebih hangat.
Namun, faktor-faktor lain, ibarat iklim, spesies kopi dan varietas, metode pengolahan, kualitas tanah, dan lebih juga mensugesti ini. Terlebih lagi, kepadatan juga tergantung pada kadar air biji, yang berarti kesegaran, kualitas pemrosesan, penyimpanan, dan lebih banyak lagi. Ketinggian hanyalah salah satu aspek dari banyak - meskipun yang gampang diukur.
Bagaimana Aku Bisa Mengenali Biji Keras dan Lunak?
Semoga Anda sudah mempunyai semua informasi yang perlu Anda tebak jikalau Anda mendapat biji keras atau lunak! Namun, Anda sanggup mengonfirmasi ini - atau, jikalau Anda tidak tahu, sadari - dengan melihat kopi itu sendiri.
Lihatlah garis tengah biji hijau. Semakin terbuka, semakin lembut bijinya. Jika ditutup, di sisi lain, mempunyai struktur kepadatan tinggi. Ada juga cara untuk menghitung kerapatan, jikalau Anda berpikiran ilmiah. Tetapi bagi kita semua, melihat garis ialah metode termudah.
Bagaimana Seharusnya Saya menyangrai biji Keras & Lunak?
Pertama-tama, tidak ada formula aneh untuk menyangrai biji keras atau lunak. Serius Ada terlalu banyak variabel untuk dipertimbangkan.
Namun, ada beberapa panduan yang sanggup Anda pertimbangkan bersama dengan faktor lain. Makara saya bertanya kepada beberapa hebat roaster atas saran mereka.
Cesar Magana dari Lechuza Café, El Salvador memberi tahu saya bahwa perbedaan utama terletak pada kapasitas biji untuk menyerap panas. biji keras, beliau menjelaskan, bereaksi lebih baik daripada biji lunak dan sehingga pengembangan rasa lebih baik. Namun, mereka juga lebih tahan terhadap panas.
biji lunak, lanjutnya menjelaskan, mempunyai struktur biji yang kurang padat dibandingkan biji keras. Ada kantong udara yang memperlambat transfer panas ke dalam. Oleh sebab itu, permukaan biji sanggup terlalu panas, beresiko terik, jikalau panasnya terlalu tinggi.
Karena itu, Anda harus menggunakan suhu pengisian yang lebih rendah (suhu awal) untuk biji lunak.
Joe Behm of Behmor, yang menciptakan roaster rumah, juga memberi tahu saya bahwa waktu sangrai itu penting. Untuk biji lunak, coba sangrai lebih lama. Dia menjelaskan bahwa ini roasters rumahnya mempunyai profil yang berbeda untuk biji kepadatan yang berbeda, dan ini ialah kepingan penting darinya.
Makara saya tetapkan untuk berbicara dengan beberapa hebat roaster wacana salah satu dasar menyangrai kopi: kerapatan kopi. Itu benar, hari ini kita melihat “biji keras” dan “biji lunak”, mengapa itu penting, dan bagaimana hal itu sanggup memengaruhi biji sangrai Anda.
Apa itu biji Keras dan Lunak?
"Hard beans" (HB) dan "soft beans" (SB) hanyalah dua cara untuk menggambarkan kerapatan kopi. Mereka duduk di skala yang berkisar dari "ketat keras biji (SHB)" untuk "ketat biji lunak (SSB)". Kopi yang tumbuh lebih dari 4.000–4.500 kaki / 1220–1370 m.a.l. dikenal sebagai Hard Bean. Namun, skala yang dipakai sanggup bervariasi dari satu negara ke negara lain.
Makara di artikel ini, kami tidak akan berbicara secara khusus wacana Hard Beans dan Soft Beans, melainkan biji keras dan biji lunak - tanpa karakter kapital. Dengan kata lain, kami tidak mencocokkannya dengan skala. Kami hanya berbicara wacana properti umum yang tiba dengan kepadatan yang meningkat dan menurun.
Makara kini mari kita lihat apa bahwasanya arti kepadatan dan bagaimana hal itu memengaruhi roasting.
Apa Penyebab Kepadatan Biji Kopi Hijau?
Pernahkah Anda mendengar bahwa semakin tinggi kopi yang ditanam, semakin baik itu? Ada beberapa kebenaran untuk ini - dan banyak pengecualian - dan ini berkaitan dengan kepadatan biji.
Ketinggian yang lebih tinggi biasanya mempunyai suhu yang lebih rendah. Tentu saja, ini juga tergantung pada seberapa jauh kopi dari khatulistiwa. Tetapi ini penting karena, meskipun kopi harus tumbuh di iklim panas, semakin hirau taacuh semakin lambat.
Karena kopi matang lebih lambat, kopi akan menjadi lebih padat daripada kopi di ketinggian rendah. biji jenis ini lebih disukai sebab kandungan gula dan rasa akan berkembang lebih banyak, menawarkan keasaman yang baik. Adapun biji lunak, ini tumbuh di ketinggian lebih rendah, lebih cepat dewasa, dan lebih berpori sebab suhu yang lebih hangat.
Namun, faktor-faktor lain, ibarat iklim, spesies kopi dan varietas, metode pengolahan, kualitas tanah, dan lebih juga mensugesti ini. Terlebih lagi, kepadatan juga tergantung pada kadar air biji, yang berarti kesegaran, kualitas pemrosesan, penyimpanan, dan lebih banyak lagi. Ketinggian hanyalah salah satu aspek dari banyak - meskipun yang gampang diukur.
Bagaimana Aku Bisa Mengenali Biji Keras dan Lunak?
Semoga Anda sudah mempunyai semua informasi yang perlu Anda tebak jikalau Anda mendapat biji keras atau lunak! Namun, Anda sanggup mengonfirmasi ini - atau, jikalau Anda tidak tahu, sadari - dengan melihat kopi itu sendiri.
Lihatlah garis tengah biji hijau. Semakin terbuka, semakin lembut bijinya. Jika ditutup, di sisi lain, mempunyai struktur kepadatan tinggi. Ada juga cara untuk menghitung kerapatan, jikalau Anda berpikiran ilmiah. Tetapi bagi kita semua, melihat garis ialah metode termudah.
Bagaimana Seharusnya Saya menyangrai biji Keras & Lunak?
Pertama-tama, tidak ada formula aneh untuk menyangrai biji keras atau lunak. Serius Ada terlalu banyak variabel untuk dipertimbangkan.
Namun, ada beberapa panduan yang sanggup Anda pertimbangkan bersama dengan faktor lain. Makara saya bertanya kepada beberapa hebat roaster atas saran mereka.
Cesar Magana dari Lechuza Café, El Salvador memberi tahu saya bahwa perbedaan utama terletak pada kapasitas biji untuk menyerap panas. biji keras, beliau menjelaskan, bereaksi lebih baik daripada biji lunak dan sehingga pengembangan rasa lebih baik. Namun, mereka juga lebih tahan terhadap panas.
biji lunak, lanjutnya menjelaskan, mempunyai struktur biji yang kurang padat dibandingkan biji keras. Ada kantong udara yang memperlambat transfer panas ke dalam. Oleh sebab itu, permukaan biji sanggup terlalu panas, beresiko terik, jikalau panasnya terlalu tinggi.
Karena itu, Anda harus menggunakan suhu pengisian yang lebih rendah (suhu awal) untuk biji lunak.
Joe Behm of Behmor, yang menciptakan roaster rumah, juga memberi tahu saya bahwa waktu sangrai itu penting. Untuk biji lunak, coba sangrai lebih lama. Dia menjelaskan bahwa ini roasters rumahnya mempunyai profil yang berbeda untuk biji kepadatan yang berbeda, dan ini ialah kepingan penting darinya.
Tetapi Ingat, Kepadatan Tidak Segalanya!
Namun, Joe juga mengingatkan saya bahwa profil kepadatan dan sangrai lebih dari sekadar ketinggian. "Ini ialah hal yang sangat sulit untuk dijawab, sebagian sebab ada begitu banyak biji yang berbeda, umur biji berdampak, dan sebagainya."
Steven Martinez ialah Roaster of Café Cultor, Colombia, dan beliau memberi tahu saya bahwa data ialah kuncinya. Sebelum menyangrai, catat kadar air, kerapatan, dan suhu yang Anda rencanakan untuk disangrai. Kemudian, dikala menyangrai, simpan semua data yang Anda miliki. Ini akan membantu Anda memahami hasil tamat dan kemudian mempersempit profil sangrai yang tepat untuk setiap kopi. Saat Anda memakainya, Anda akan sanggup memetakan efek kepadatan dan suhu pada piala terakhir dan memahami korelasi mereka dengan lebih baik.
Ini semakin mengasyikkan ketika Anda berguru lebih banyak wacana kisah di balik biji hijau Anda. biji yang pedas harus memungkinkan untuk pengembangan yang lebih baik, dan Anda harus sanggup menyangrainya pada suhu yang lebih tinggi. Namun ibarat yang dikatakan Joe kepada kami, jikalau Anda tidak tahu lebih banyak wacana kopi di roaster Anda, tidak ada gunanya untuk berasumsi bahwa satu profil tertentu akan cocok dengannya.
Jangan berkecil hati jikalau sangrai awal Anda tidak berubah ibarat yang Anda harapkan. Ketika Anda mempelajari lebih lanjut wacana metode pemrosesan, varietal, wilayah, dan lainnya, ini akan memungkinkan Anda untuk menentukan kurva sangrai Anda.
menyangrai ialah perpaduan indah antara seni dan sains, dan butuh waktu untuk memahami semua kerumitannya. Menyimpan data rekaman, menyimpan hasil analisis, dan terus berguru lebih banyak. Perlahan tapi pasti, Anda akan melihat biji sangrai Anda membaik.
How to Roast Hard & Soft Beans Ditulis oleh Angie Molina Ospina.
Namun, Joe juga mengingatkan saya bahwa profil kepadatan dan sangrai lebih dari sekadar ketinggian. "Ini ialah hal yang sangat sulit untuk dijawab, sebagian sebab ada begitu banyak biji yang berbeda, umur biji berdampak, dan sebagainya."
Steven Martinez ialah Roaster of Café Cultor, Colombia, dan beliau memberi tahu saya bahwa data ialah kuncinya. Sebelum menyangrai, catat kadar air, kerapatan, dan suhu yang Anda rencanakan untuk disangrai. Kemudian, dikala menyangrai, simpan semua data yang Anda miliki. Ini akan membantu Anda memahami hasil tamat dan kemudian mempersempit profil sangrai yang tepat untuk setiap kopi. Saat Anda memakainya, Anda akan sanggup memetakan efek kepadatan dan suhu pada piala terakhir dan memahami korelasi mereka dengan lebih baik.
Ini semakin mengasyikkan ketika Anda berguru lebih banyak wacana kisah di balik biji hijau Anda. biji yang pedas harus memungkinkan untuk pengembangan yang lebih baik, dan Anda harus sanggup menyangrainya pada suhu yang lebih tinggi. Namun ibarat yang dikatakan Joe kepada kami, jikalau Anda tidak tahu lebih banyak wacana kopi di roaster Anda, tidak ada gunanya untuk berasumsi bahwa satu profil tertentu akan cocok dengannya.
Jangan berkecil hati jikalau sangrai awal Anda tidak berubah ibarat yang Anda harapkan. Ketika Anda mempelajari lebih lanjut wacana metode pemrosesan, varietal, wilayah, dan lainnya, ini akan memungkinkan Anda untuk menentukan kurva sangrai Anda.
menyangrai ialah perpaduan indah antara seni dan sains, dan butuh waktu untuk memahami semua kerumitannya. Menyimpan data rekaman, menyimpan hasil analisis, dan terus berguru lebih banyak. Perlahan tapi pasti, Anda akan melihat biji sangrai Anda membaik.
How to Roast Hard & Soft Beans Ditulis oleh Angie Molina Ospina.
Kami ingin mendengarkan masukan dan pengalaman dari anda, silahkan isi kolom komentar, jangan lupa share jikalau artikel ini sangat bermanfaat.
No comments:
Post a Comment