Kopi luwak Indonesia, diproduksi dari biji kopi yang dikumpulkan dari kotoran luwak, diproduksi di Sumatra, Jawa, Bali dan Sulawesi serta kawasan lainnya.
Kopi Luwak Indonesia dikenal sebagai Kopi Luwak, Kopi menjadi kata bahasa Indonesia untuk kopi dan Luwak menjadi istilah bahasa Indonesia untuk binatang Luwak. Kopi luwak dikenal sebagai Kafe-Laku di Timor Timur.
Di seluruh Indonesia ada banyak kebun kopi yang relatif kecil yang dijalankan oleh petani wiraswasta menanggapi undangan global untuk kopi luwak.
Penghasil kopi luwak terbesar di Indonesia yaitu Sumatra yang memproduksi kopi luwak liar (dari luwak yang tidak dikurung) dan juga kopi luwak yang diternakkan (di mana luwak disimpan di kawasan tertentu).
Di provinsi Lampung di Sumatra tenggara sebuah perusahaan berjulukan Trung Nguyen memungkinkan Musang mencari makan di halaman besar di mana ceri kopi tanaman kopi Arabika diletakkan di halaman besar. Musang ini lalu dikurung di malam hari.
Di Provinsi Jawa timur juga terdapat kawasan penghasil kopi luwak yaitu di Gunung ijen dan Gunung Raung yang letaknya di Kabupaten Bondowoso. Kopi luwak Bondowoso, kabarnya tidak hanya di jual tingkat nasional tetapi juga ekspor ke benua Amerika dan Eropa.
Asosiasi Petani Kopi Luwak Indonesia didirikan pada tahun 2009 dengan tujuan memenuhi meningkatnya undangan kopi Luwak yang terdiri dari biji kopi yang telah buang air besar oleh binatang Luwak.
Banyak anggota organisasi Indonesia ini mengekspor biji kopi luwak pribadi ke luar negeri ke konsumen di seluruh dunia.
Asosiasi Petani Kopi Luwak Indonesia didirikan pada tahun 2009 dengan tujuan memenuhi meningkatnya undangan kopi Luwak yang terdiri dari biji kopi yang telah buang air besar oleh binatang Luwak.
Banyak anggota organisasi Indonesia ini mengekspor biji kopi luwak pribadi ke luar negeri ke konsumen di seluruh dunia.
No comments:
Post a Comment