sponsor

Sunday, October 21, 2018

Jenis-jenis kopi, kamu lebih suka yang mana?

Hello sobat netco, sudahkah anda nyeruput kopi malam ini? cocok banget nih apalagi sambil ngebaca artikel di blognya Indonesia mengopi, hehe.

Kali ini akan kita bahas mengenai jenis-jenis kopi, tapi tentu dengan banyaknya jenis kopi ini tak akan bisa ditulis semuanya disini, jadi jika ada yang belum tertulis disini mohon maklum yak.

Disetiap daerah penghasil kopi pasti memiliki jenis kopi yang berbeda, entah perbedaan itu berasal dari pohonnya, wilayah penanamannya, cara nanamnya, cara ngelolanya hingga jadi bubuk kopi, atau faktor lain yang menyebabkan aroma dan rasa kopi ini berbeda.

Seperti di negara kia, Indonesia... Sudah banyak banget jenis-jenis kopi yang bisa kita lihat, ya lihat saja ketika kita mampi di kedai kopi, dari sabang sampai merauke ada semua. Rasanya ingin dicoba semua ya, hehe tapi biasanya penikmat kopi hanya memiliki beberapa rasa favorit saja, jadi agak tidak mungkin jika dicoba semuanya.

Sudah kita ketahui dan tentu rasakan, bahwa Indonesia adalah negera yang kaya akan rempah-rempah, tak terkecuali yang sedang kita bahas ini, yap Kopi. Semakin bertambahnya tahun semakin banyak yang memburu kopi ini, dengan berbagai keperluan. Bisa unuk coffee shop, cafe, atau bahkan membuka industri kopi ini.
Saat ini Indonesia menduduki peringkat ke 3 (1,12 Juta Ton) setelah Brazil di peringkat pertama (4,52 juta ton) dan Vietnam di peringkat kedua (1,75 juta Ton).
Sejarah kopi di Indonesia dimulai Pada zaman penjajahan kolonial belanda, yaitu ketika tentara VOC membawa kopi dan menanamnya di Indonesia sebagai salah satu rempah-rempah yang bernilai jual tinggi dinegara van orange belanda.
Jenis-jenis kopi, kamu lebih suka yang mana
jenis-jenis kopi
Kini, Indonesia masih bertahan sebagai negara penghasil kopi terbesar didunia walaupun tergeser sebagai nomor tiga. Kopi Indonesia dikenal sangat unik dan banyak varian rasanya dibandingkan negara tetangga.

Sebagai contohnya, sekarang kopi Indonesia dinominasi robusta dan arabika. Untuk kopi arabika, sangat banyak turanan produknya seperti arabika premium, speciality, peaberry, longberry, Wine arabika, dan lainnya. Selain itu, ada satu kopi lagi yang terkenal sangat mahal dan hanya ada di Indonesia, yaitu kopi luwak.
Kopi luwak dikenal memiliki banyak khasiat dan rasanya lebih nikmat dibandingkan jenis kopi yang ada sejagat raya. Harga pasaran internasional untuk kopi luwak berkisar antara $100 – 250$ per kilonya. Luarbiasa bukan? Kamu harus bangga terhadap kopi Indonesia. misterexportir.com
Nah Secarah umum dikenal 4 jenis kopi yaitu Kopi Arabika (Coffee Arabica), Kopi Liberika (Coffee Liberica), Kopi Robusta (Coffee Cannephora), Kopi Excelsa (Coffee Dewevrei).
Diantara keempat ini best of the best nya adalah kopi Liberika, tapi ini kembali ke selera masing-masing ya sobat netco.
Di Indonesia menghasilkan 6 dari 7 jenis Kopi Arabika  yaitu Gayo (Aceh), Mandaling (Sumut),Kintamani (Bali), Mangkuraja (Bengkulu),Jawa dan Kalosi (Toraja).
Sementara satu jenis lainnya dihasilkan di Jamaica yang dikenal sebagai Blue Montain.
arabika robusta liberica excelsa
arabika, robusta, liberica, excelsa
Jenis Arabika yang termasuk langka adalah speciality arabica dan jenis lainnya adalah kopi Luwak.
Syarat tumbuhnya tanaman kopi arabika adalah pada ketinggian 750-1500 dpl dengan suhu 15-18 derajat celcius. Kopi liberika tumbuh didaerah 500 - 1500 dpl dengan suhu 17 sampai 20 derajat celcius dan kopi robusta pada ketinggian 400-1000 dpl dengan suhu 18-24 derajat celcius.

Jenis-jenis kopi secara Umum

KOPI ARABIKA

Kopi Arabika merupakan kopi tradisional yang rasanya dianggap paling enak oleh para penikmat kopi. Biji kopi arabika memiliki cir ciri ukuran biji yang lebih kecil dibandingkan biji kopi jenis robusta,kandungan kafein yang lebih rendah,rasa dan aroma yang lebih  nikmat serta harga yang lebih mahal.
KOPI ARABIKA
biji kopi arabika
Kopi arabika pertama dideskripsikan oleh Linnaeus pada tahun 1753. Varietas terbaik yang dikenal adalah typica dan bourbon dan dari jenis ini beraneka ragam strain telah dikembangkan.
Kopi arabika (Coffea arabica) berasal dari hutan pegunungan di Etiopia, Afrika. Di habitat asalnya, tanaman ini tumbuh dibawah kanopi hutan tropis yang rimbun. Kopi jenis ini banyak ditumbuh di ketinggian di atas 500 meter dpl.

Kopi arabika akan tumbuh maksimal bila ditanam diketinggian 1000-2000 meter dpl. Dengan curah hujan berkisar 1200-2000 mm per tahun. Suhu lingkungan paling cocok untuk tanaman ini berkisar 15-24oC. Tanaman ini tidak tahan pada temperatur yang mendekati beku dibawah 4oC.

Karakteristik tanaman

Tanaman kopi arabika pendek menyerupai perdu dengan ketinggian 2-3 meter. Batang berdiri tegak dengan bentuk membulat. Pohonnya memiliki percabangan yang banyak.

Warna daun kopi arabika hijau mengkilap seperti memiliki lapisan lilin. Daun yang telah tua berwarna hijau gelap. Bentuk daun memanjang atau lonjong dengan ujung daun meruncing. Pangkal daun tumpul dan memiliki tangkai yang pendek. Struktur tulang daun menyirip.

Kopi arabika mulai berbunga setelah musim hujan. Bunga tumbuh pada ketiak daun. Bunga kopi berwarna putih dan bisa melakukan penyerbukan sendiri, tidak ada perbedaan bunga jantan dan betina.
tanaman KOPI ARABIKA
tanaman kopi arabika
Dari bentuk kuncup hingga menjadi buah yang siap panen membutuhkan waktu 8-11 bulan.
Buahnya bulat seperti telur, dengan warna buah hijau kemudian berubah menjadi merah terang saat matang. Apabila buah telah matang cenderung mudah rontok. Oleh karena itu harus dipanen dengan segera. Buah yang rontok ke tanah akan mengalami penurunan mutu, cenderung bau tanah.

Pohon kopi arabika mempunyai perakaran tunjang yang dalam. Guna akar yang dalam ini untuk menopang pohon agar tidak mudah roboh dan bertahan pada kondisi kekeringan. Pertumbuhan akar ditentukan sejak pohon dipindahkan dari pembibitan. Pohon yang perakarannya tidak tumbuh dengan baik, akan mengganggu produktivitas.

Varietas kopi arabika

Ada banyak varietas kopi arabika yang ditanam di Indonesia. Setiap varietas mempunyai daya tumbuh dan daya adaptasi yang berbeda-beda. Pemilihan varietas dalam budidaya hendaknya disesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat budidaya.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal gunakan varietas unggul dari sumber terpercaya. Kementerian pertanian melalui Puslit Koka selalu mengeluarkan varietas unggul. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Kopi Kolombia (Colombian coffe) - pertama kali diperkenalkan  di kolombia pada awal tahunn 1800. Saat ini kultivar Maragogype,Caturra,Typica dan Bourbon ditanam dinegeri ini. Jika langsung di goreng kopi ini memiliki rasa dan aroma yang kuat.
  • Colombian Milds - varietas ini termasuk kopi dari Kolombia, Kenya dan Tanzania. Semuanya adalah jenis kopi arabica yang telah dicuci.
  • Guatemala Huehuetenango -ditanam 5000 kaki di bagian utara Guatemala.
  • Ethiiopian Harrar - dari Ethiopia
  • Hawaiian Kona Coffee - dari Hawai
  • Jamaican Blue Mountain Coffee - dari Jamaica.
  • Kopi Jawa
  • Kenyan.
  • Mexico.
  • Mocha - kopi dari Yemen.
  • Santos - dari Brasil.
  • Sumatra.
  • Sulawesi Toraja Kalosi.
  • Tanzania Peaberry.
  • Uganda.
  • S 795. Varietas ini memiliki produktivitas 1000-1500 kg/ha pada kepadatan tanam 1600-2000 pohon per hektar. Mulai berbunga pada umur 15-24 bulan. Agak tahan terhadap serangan karat daun bila ditanam diketinggian lebih dari 1000 meter dpl.
  • USDA 762. Produktivitas kopi jenis ini mencapai 800-12000 kg/ha. Mulai berbunga pada umur 32-34 bulan. Agak tahan terhadap penyakit karat daun.
  • Andung sari-1. Produktivitas sekitar 350 kg/ha. Mulai berbunga pada umur 15-24 bulan. Bila ditanam diketinggian kurang dari 900 meter, varietas ini rentan terhadap serangan karat daun namun cukup tahan ditanam di daerah yang kurang subur.
  • Sigarar Utang. Produktivitasnya mencapai 1500 kg per hektar. Varietas ini memilikikeistimewaan bisa berbuah terus menerus mengikuti pola sebaran hujan. Bijinya berukuran besar, rentan terhadap hama bubuk buah dan nematoda, namun cukup tahan karat daun. Disarankan ditanam pada ketinggian di atas 1000 meter dpl.

Karakteristik produk akhir

Secara umum kopi arabika dihargai lebih tinggi dibanding jenis lainnya. Dari segi rasa, arabika mempunyai jangkauan yang luas. Setiap varietas kopi yang ditanam ditempat berbeda akan memiliki perbedaan citarasa yang signifikan.

Kopi arabika memiliki aroma yang kuat, sifat kekentalan (body) ringan hingga sedang dan tingkat keasaman tinggi. Kandungan kafeinnya lebih rendah dibanding robusta yaitu sekitar 0,8-1,5%.

Ciri ciri :

Habitus : perdu,tinggi 2 - 3 meter
Batang : tegak,bulat,percabangan monopodial,permukaan kasar.
Daun : tunggal,berhadapan,lonjong,panjang 8-15 cm,lebar 4-7 cm.
Bunga:majemuk,bentuk payung,kelopak lonjong,lima helai,panjang 3 mm,hijau,tangkai benang sari berlekatan.
Buah:batu,bulat telur,diameter 0,5-1 cm,masih muda hijau setelah tua merah.
Biji:berbentuk bola.
Akar :tunggang,kuning muda

KOPI ROBUSTA

Robusta berasal dari kata ‘robust’ yang artinya kuat, sesuai dengan gambaran postur (body) atau tingkat kekentalannya yang kuat. Kopi robusta bukan merupakan spesies karena jenis ini turunan dari spesies Coffea canephora. Kopi Robusta memiliki ukuran biji kopi yang besar, bentuknya oval,tinggi kafein dan memiliki aroma yang kurang harum.

Robusta dapatt dikembangkan dalam lingkungan dimana arabika tidak akan tumbuh..
Robusta dapat tumbuh di dataran rendah, namun lokasi paling baik untuk membudidayakan tanaman ini pada ketinggian 400-800 meter dpl. Suhu optimal pertumbuhan kopi robusta berkisar 24-30oC dengan curah hujan 2000-3000 mm per tahun.
biji kopi robusta
biji kopi robusta
Kopi robusta sangat cocok ditanam di daerah tropis yang basah. Dengan budidaya intensif akan mulai berbuah pada umur 2,5 tahun. Agar berbuah dengan baik, tanaman ini membutuhkan waktu kering 3-4 bulan dalam setahun dengan beberapa kali turun hujan.

Tanaman kopi robusta menghendaki tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Tingkat keasaman tanah (pH) yang ideal untuk tanaman ini 5,5-6,5. Kopi robusta dianjurkan dibudidayakan dibawah naungan pohon lain.

Ciri ciri :

Habitus : perdu,tahunan,tinggi 5 meter.
Batang : Berkayu,keras,putih keabuabuan.
Daun : tunggal,bulat telur,panjang 5-15 cm,lebar 4-6.5 cm.
Bunga : majemuk,mahkota berbentuk bintang
Buah : diameter 5 mm,warna hijau setelah tua kemerahan.
Biji : bulat telur, berbelah dua,keras
Akar: tunggang,kuning muda.

Dipasaran, kopi robusta dijual dengan harga lebih rendah dibanding arabika. Hal ini menyebabkan disinsentif terhadap petani. Sehingga untuk menghemat biaya produksi petani robusta cenderung mengabaikan penanganan pasca panen. Pada gilirannya akan membuat mutu kopi yang dihasilkan rendah.

Aroma robusta tidak sekuat arabika, dengan tingkat kekentalan (body) sedang hingga berat dan citarasa pahit. Kandungan kafein robusta lebih dari dua kali lipat arabika, yaitu berkisar 1,7-4%.

Karakteristik tanamaan

Tanaman kopi robusta dapat tumbuh pada tanah dengan kandungan organik yang tinggi dan tingkat keasaman (pH) berkisar antara 5 sampai 6. Pertumbuhan optimum robusta didukung oleh kandungan air yang cukup. Hal ini karena pohon kopi robusta memiliki perakaran yang dangkal, sehingga tanaman ini rentan terhadap kekeringan.

Buah kopi robusta berwana hijau ketika muda kemudian berubah menjadi merah ketika matang. Buah yang matang tidak akan rontok seperti pada kopi arabika, tetapi akan tetap menempel dengan kuat pada tangkainya.  Biji kopi robusta cenderung membulat dan memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan biji kopi arabika.
biji kopi robusta
biji kopi robusta
Pohon robusta juga lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini karena tingginya kandungan kafein yang berfungsi sebagai salah satu pertahanan tanaman terhadap serangan hama. Robusta juga lebih tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan.

Sumber bibit kopi robusta tidak disebut sebagai varietas tetapi klon. Saat ini terdapat beberapa jenis klon robusta di Indonesia yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka), antara lain klon BP234, klon BP308, klon BP42, dan klon SA436. Setiap klon robusta memiliki keunggulannya masing-masing. www.paktanidigital.com

Jenis klon kopi robusta

  • Kopi robusta diturunkan dari beberapa spesies terutama Canephora. Mungkin karena alasan itu, sumber bibit tanaman untuk robusta tidak disebut varietas melainkan klon.
  • Sama dengan varietas pada arabika, klon unggul robusta di Indonesia dikembangkan oleh Puslit Koka. Berikut ini beberapa jenis klon robusta yang direkomendasikan lembaga tersebut:
  • Klon BP308. Klon ini merupakan tanaman unggul yang tahan terhadap serangan nematoda. Keistimewaan lain klon robusta ini adalah toleran terhadap tanah yang kurang subur. BP308 dianjurkan untuk dijadikan batang bawah, sedangkan batang atasnya disambung dengan klon-klon lain yang disesuaikan dengan agroklimat setempat.
  • Klon BP42. Klon jenis ini memiliki produktivitas 800-1200 kg/ha/tahun. Perawakannya sedang dengan banyak cabang dan ruasnya pendek. Buah yang dihasilkan besar dan dompolannya rapat.
  • Klon SA436. Memiliki produktivitas yang cukup tinggi, mencapai 1600-2800 kg/ha/tahun. Bentuk biji dari klon ini kecil dan ukurannya tidak seragam.
  • Klon BP234. Produktivitasnya 800-1200 kg/ha/tahun. Perawakan ramping dengan percabangan yang panjang dan lentur. Butiran buah agak kecil dan ukurannya tidak seragam.

KOPI LIBERIKA

Kopi Liberika adalah jenis kopi yang berasal dari Liberia, Afrika Barat. Kopi ini dapat tumbuh hingga 9 meter. Kopi ini didatangkan ke Indonesia jaman dulu untuk menggantikan kopi arabika yang terserang hama.
KOPI LIBERIKA
biji kopi liberika
Kopi ini memiliki beberapa karakteristik :
  • Ukurannya lebih besar dari kopi arabika dan robusta.
  • Berbuah sepanjang tahun
  • Kualitas buah relatif rendah.
  • Ukuran buah tidak merata.
  • Tumbuh baik didataran rendah.

Karakteristik tanaman dan penanaman

Warna daunnya hijau tua dengan bagian belakang berwarna hijau terang. Ukuran daun lebar dan luas. Bunganya berwarna putih dan besar, tumbuh berkelompok terdiri dari satu sampai lima bunga dalam satu kelompok. Buah kopi excelsa pendek dan lebar. Bijinya lebih kecil dari robusta, warnanya kuning cerah seperti liberika

Tanaman kopi excelsa cocok dikembangkan pada ketinggian lahan mulai 0-750 meter di atas permukaan laut. Idealnya di daerah beriklim tropis dengan curah hujan sedang. Pada tingkat curah hujan tinggi tanaman ini akan lebih mengembangkan kayunya dibanding buahnya.

Kopi excelsa memerlukan waktu satu hingga dua bulan dengan curah hujan kurang dari 50 mm untuk berbunga. Tanaman ini diketahui tahan terhadap penyakit karat daun, Hemileia vastratrix (HV). Produktivitas kopi excelsa mencapai 1,2 ton per hektar.

Varietas

Varietas kopi liberika sedikit, yang popular salah satunya Ardoniana serta Duvrei. Pada th. 2014, Pusat Riset Kopi serta Kakao Indonesia (Puslit Koka) melepas spesies kopi liberika dengan nama varietas “Libtukom” kependekan dari Liberika Tunggal Komposit. Libtukom adalah varietas liberika pertama yang disarankan di Indonesia.
Ardoniana
Ardoniana
Varietas libtukom diperkembang dari kopi liberika yang ada di daerah Tanjung Jabung Barat, Jambi. Varietas ini mempunyai kelebihan tahan hama karat daun, dapat ditanam di dataran rendah serta dapat ditanam di tempat marginal seperti tanah gambut.

Liberika varietas libtukom mempunyai kemiripan dengan excelsa. Tetapi ada banyak ciri yang membedakannya, yaitu libtukom mempunyai daging buah yang tidak tipis sedang excelsa lebih tidak tebal serupa arabika.

Diluar itu pada pupus daunnya, libtukom berwarna hijau sampai hijau kecoklatan sedang excelsa merah kecoklatan.

Kopi liberika tumbuh baik di daerah tropis dataran rendah dengan ketinggian 400-600 mtr. dari permukaan laut. Namun masih tetap dapat tumbuh serta berbuah sampai ketinggian 1200 mtr.. Suhu ideal pertumbuhannya ada pada kisaran 27-30ÂșC dengan curah hujan 1500-2500 mm per th.

Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada tempat yang tersinari penuh maupun dibawah naungan pohon lain. Kopi liberika juga mempunyai toleransi tinggi pada tanah yang kurang subur. Type tanaman ini dapat tumbuh diatas tanah lempung sampai tanah berpasir dan tahan pada kekeringan ataupun cuaca basah.

KOPI EXCELSA

Kopi excelsa digolongkan dalam kelompok liberoid, masih satu kelompok dengan kopi liberika. Berbeda dengan jenis kopi arabika yang dikelompokan ke dalam arabikoid maupun kopi robusta yang masuk kelompok roustoid.

Ciri-ciri kopi ini yaitu berdaun lebar, dengan bagian permukaan berwarna hijau tua dan bagian bawah berwarna hijau cerah, cocok ditanam di atas ketinggian 750 meter dari permukaan laut, bunganya berwarna putih dan besar, serta bijinya berwarna kuning cerah seperti Liberica dan ukurannya lebih kecil dari Robusta.
excelsa
biji kopi excelsa
Rasanya juga memiliki karakter yang khas, yaitu sedikit tart dan rasa buah yang matang. Sebanyak 7% produksi kopi di dunia adalah kontribusi dari Excelsa.

Untuk industri, kopi ini jarang berdiri sendiri, lebih sering dimanfaatkan untuk bahan campuran (blending) kopi Arabica dan Robusta. www.sadakoffie.com

Nah, cukup yah sobat netco mengenai jenis-jenis kopi ini, salam seruput!

Kunjungi juga sumbernya sob! :D
https://alamtani.com/kopi-arabika/
http://penikmatkopi.weebly.com/jenis-jenis-kopi.html
http://lembahilmu.com/kopi-liberika/
https://jurnalbumi.com/knol/kopi-excelsa/#note-496-5




No comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Biji Kopi Arabika Bourbon

Biji Kopi Arabika Bourbon (atau hanya biji kopi Bourbon) ialah sub spesies dari varietas Arabica, yang merupakan cara yang manis untuk meny...