sponsor
Friday, October 6, 2017
Harga Kopi Luwak Bahwasanya Berapa?
Kalian tahu sendiri bahwa kopi luwak termasuk dalam jejeran kopi termahal didunia. Tapi tahukah anda berapakah harga kopi luwak itu? Di pasar Indonesia harga kopi luwak begitu bermacam-macam dan mempunyai rentang yang jauh.
Bagi kalian yang ragu-ragu membeli kopi luwak alasannya ialah takut menerima biji kopi luwak yang palsu. Tapi berdasarkan Aris Kadarisman (Pengajar di Indonesia Coffee Academy) kopi luwak orisinil atau palsu sanggup diketahui dari rasa kopi itu sendiri.
"Kandungan kafein di kopi luwak lebih renda. Makara bila minum kopi luwak tidak akan deg-degan alasannya ialah sebelumnya sudah mengalami proses fermentasi di perut luwak." Kata Aris dikutip daro kompas.com
Kopi luwak orisinil tidak menyangkut ditenggorokan. Khusus kopi luwak arabica juga mempunyai karateristik rasa yang lebih fruty. Sedangkan kopi luwak robusta cenderung mempunyai rasa mint.
Berapa harga kopi luwak dipasaran Indonesia? Dikutip dari kompas.com kata Aris "Kisaran harganya memang lebih tinggi daripada kopi biasa. Untuk ukuran cangkir (sudah jadi minuman kopi), kisaran harganya dimulai Rp 100.000 hingga Rp 300.000. Untuk harga abu atau biji pe rkilogram, kopi luwak dihargai Rp 1 juta ke atas,"
Kenapa kopi luwak sangat mahal? Ya kalian tahu sendiri kenapa kopi luwak itu mahal ialah alasannya ialah prosesnya yang lama dan memakai binatang musang luwak.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Disqus Shortname
Biji Kopi Arabika Bourbon
Biji Kopi Arabika Bourbon (atau hanya biji kopi Bourbon) ialah sub spesies dari varietas Arabica, yang merupakan cara yang manis untuk meny...
-
The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. Fr...
-
Kopi sanggup Menyebabkan Kanker - Muncul bagi para pencinta kopi di California, dimana seorang terjangkit penyakit sebab minum kopi, diket...
-
Pengolahan Pulped Natural yaitu metode yang menghilangkan kulit luar dari kopi ceri untuk mengekspos lapisan buah, dan lalu dibiarkan menge...
No comments:
Post a Comment