sponsor

Thursday, June 30, 2011

Barter Kopi Arabika

BARTER KOPI ARABIKA - Kopi Kerinci Arabika Provinsi Jambi terpilih menjadi salah satu komoditas dari Indonesia yang ikut dalam perdagangan lagi dengan 11 pesawat tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia.

Anggota Kelompok Tani Kelompok Arabika, Suryono di Jambi, Rabu (11/10) membenarkan bahwa perusahaannya telah dihubungi oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) yang menyatakan menentukan kopi arabica Kerinci sebagai salah satu produk yang akan digunakan. sebagai perdagangan kembali ke Rusia.

Dengan kabar tersebut, Suryono mengatakan, petani kopi yang tergabung dalam kelompok Alam Kerinci (KAK) meminta dukungan penuh dari pemerintah kabupaten kepada pemerintah sentra untuk membantu proses manajemen yang dipersyaratkan.

Ini sangat membutuhkan dukungan dari aneka macam pihak, alasannya ialah kita memerlukan aneka macam lisensi dan rekomendasi untuk mengekspor kopi sebagai bab dari perdagangan dengan Rusia, "katanya.

Kembalinya perdagangan ini, menurutnya, merupakan dukungan petani kopi arabica berkelompok Kerinci. Makara beliau dan 13 kelompok tani lainnya yang berlindung di bawah organisasi Alam Alam Kerinci (KAK) semakin ingin menyebarkan perkebunan kopi organik.


Kelompok ini didukung oleh sebuah organisasi non-pemerintah (LSM) oleh Yayasan Lahar atas dukungan WWF Indonesia melalui forum donor MCAI. Kelompok Tani KAK terdiri dari 13 kelompok tani yang berasal dari Kecamatan Kayo Aro, Kabupaten Kerinci. Mereka setuju untuk tidak membuka lahan di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) terkait pengelolaan lahan dan usahatani kopi.

Selain itu, masing-masing anggota kelompok pakta integritas tidak membuka lahan kopi di daerah TNKS, terimakasih untuk menjelaskannya. Kopi Arabica Kerinci menyampaikan Suryono hanya dapat tumbuh dengan baik di ketinggian 700 hingga 1.200 meter dari permukaan bahari (MDPL) di wilayah Kabupaten Kayu Aro Kerinci.

Menanggapi seruan petani kopi, Gubernur Jambi Zumi Zola mengatakan, akan menunjukkan dukungan penuh atas proses tersebut. Ini juga memerintahkan semua organisasi pemerintah daerah (OPD) pemerintah provinsi Jambi dan kelompok terkait untuk segera menunjukkan pemberian administratif yang diharapkan oleh kelompok tani ini.

Kopi Kerinci Arabika sudah mempunyai Indikasi Geografis (IG) dengan nama Kopi Arabika Soematra Korintji. Istilah kami Pemerintah provinsi mendukung sepenuhnya proses yang diharapkan petani kopi, "kata Zola.
Perlu diketahui, sebelumnya pemerintah Indonesia dan Rusia mengecek untuk membeli pengadaan dengan US $ 1,14 miliar dengan cara menukar aneka macam komoditas dari Indonesia ke Rusia.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Jakarta, menyampaikan kedua negara menunjuk Rostec dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai pelaksana teknis pembelian kembali pesawat Sukhoi dan aneka macam komoditas dari Indonesia. Seperti komoditas perkebunan, pengolahan karet, furnitur dan minyak sawit dan turunannya.

History Of Coffee

The history of coffee in the world
The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa.

History Of Coffee
Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed.

From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This was followed by coffee planting in Java by the Dutch.

When coffee reaches the American colonies, the coffee is not as successful in Europe as it is considered less alcoholic. However, during the Revolutionary War, demand for coffee increased rapidly, until dealers had to open up reserves and dramatically raise prices; partly because of the declining supply of tea by UK traders. American interest in coffee grew in the early nineteenth century, after the war of 1812, where access to tea imports was temporarily disrupted, and also due to the rise in beverage-making technology, the position of coffee as a daily commodity in America increased. 



History of Coffee in Indonesia

Coffee Indonesia is currently rated from the results, ranked fourth in the world's largest. Coffee has a long history and has an important role for economic growth in Indonesia. Indonesia is blessed with a geographical location that is perfect for coffee plants. Indonesia's location is ideal for microclimate for coffee growth and production.

Origin

In the coffee guide in Indonesia is under the Dutch government. Coffee enters in Indonesia via Sri Lanka (Ceylon). In the cultivation of the Dutch government to grow coffee in the area around Batavia (Jakarta), Sukabumi and Bogor. Coffee is also grown in East Java, Central Java, West Java, Sumatra and Sulawesi. At the beginning of the 20th century coffee plantations in Indonesia were attacked by pests, which almost destroyed the entire coffee plant. At that time coffee was also grown in Timor and Flores. This island at that time was under the rule of the Portuguese. The type of coffee grown there is also Arabica coffee. This coffee is not attacked by pests.
Coffee beans that have been fried

The Dutch government then planted Liberika coffee to cope with the pest. This variety is not so popular and is also attacked by pests. Liberika coffee can still be found on the island of Java, although rarely grown as a commercial production material. The Liberika coffee bean is slightly larger than Arabica coffee beans and Robusta coffee. actually, this coffee plantation is not attacked by pests, but there is a plantation revolution where the plantation workers cut down all coffee plantations in Java in particular and throughout Indonesia in general.

Wednesday, June 29, 2011

Secangkir Kopi Sejuta Persaudaraan

filosofikopi.com - Kopi pahit, itu yang sering orang katakan namun kenyataannya kopi dapat menciptakan tali persaudaraan semakin erat. Ketika kita sedang bertamu niscaya kita ditanya "mau minum kopi gak? Atau teh? Atau sirup?", itulah yang sering tawarkan. maupun kita sedang nongkrong niscaya ditanya minum kopi atau teh oleh sahabat kita.

Memang kopi itu pahit jikalau rasakan di lidah, sesudah anda rasakan pahitnya kopi, anda akan lupa rasanya kopi.



"Kopi boleh cuek tapi kebersamaan harus tetap hangat"

Itulah kata bijak yang orang katakan jikalau kita berkumpul bersama sanak saudara maupun sahabat.  Anda akan mencicipi nikmatnya minum kopi jikalau anda lagi berkumpul bukan berarti sendiri tidak nikmat, minum sendiri tetap nikmat namun minum bersama lebih nikmat.

Jika kita sedang berkumpul, kopi apa saja akan terasa nikmat, kelebihan gula terasa nikmat dan kekurangan gula juga tetap nikmat.

Secangkir kopi dapat menciptakan persahabatan dan persaudaraan semakin erat.

Kata-kata bijak wacana kopi dapat kalian ambil DISINI

Tanaman Kopi

Banyak beropini ihwal perbedaan setiap tempat ihwal Tanaman kopi, tapi bagaimana dengan menanam kopi itu sendiri?

Ada satu hal yang perlu anda ketahui ihwal tempat dan kondisinya, tapi bagaimana kalau Anda ingin menanam tumbuhan kopi sendiri? Nah, Anda dapat mengikuti petunjuk menanam tumbuhan kopi di rumah Anda. Tapi, sebaliknya, kita akan fokus pada bagaimana petani kopi ketika ini menanam sendiri panen mereka.

Seperti banyak dari Anda tahu sekarang, biji kopi gotong royong yakni benih di dalam buah kopi (atau berry kopi, oleh beberapa orang). Tepat pada ketika buah dipetik dan diproses dan biji kopi disangrai sehingga mulai menjadi biji kopi yang biasa Anda lihat.

Tidak, Anda tidak dapat memakai biji kopi sangrai untuk menumbuhkan tumbuhan kopi Anda sendiri, meski itu akan terasa sejuk dan nyaman. Dan, tidak, kalau Anda mempunyai biji kopi hijau yang belum dimasak, mereka tetap tidak akan tumbuh lantaran mereka kehilangan daging berry yang memberi nutrisi yang sempurna bagi tumbuhan untuk tumbuh.


Petani kopi menanam pohon kopi di tempat yang teduh dan sering menyiraminya. Umumnya tumbuhan kopi ditanam di tempat tropis dengan hujan yang layak dan tanpa fluktuasi suhu liar atau cuaca dingin, jadi ini sangat cocok untuk tumbuhan kopi ketika mulai tumbuh.

Tanaman kopi juga membutuhkan keteduhan, lantaran dapat mengering kalau berada di bawah sinar matahari pribadi selama beberapa jam. Inilah sebabnya mengapa mereka sering ditanami tumbuhan lain yang lebih besar, atau tumbuh di tempat berawan.

Pohon kopi benar-benar membutuhkan waktu usang untuk matang dan melahirkan buah kopi. Periode waktu ini bervariasi tergantung pada apakah mereka Arabika atau Robusta, tapi pohon kopi biasanya memakan waktu 3 atau 4 tahun sebelum mereka dewasa. Pohon kopi arif balig cukup akal umumnya dipangkas oleh petani dengan tinggi antara 5 dan 7 kaki, namun dapat mencapai ketinggian 16 kaki kalau dibiarkan tumbuh.

Begitu tumbuhan kopi matang, mereka mulai berbunga. Pohon Arabika menyerbuki sendiri, yang membantu dengan keseragaman rasa, namun hal ini menciptakan mereka lebih rentan terhadap penyakit juga. Begitu bunga diserbuki, mereka lalu mulai berbuah.

Buah kopi melewati proses pemasakan dari tidak matang hingga bacin sekitar 5 bulan, tergantung pada panjang trend kemarau, dan apakah tanamannya yakni Arabica atau Robusta. Pohon kopi hanya menghasilkan 1 kali panen per tahun selama trend kemarau mereka. Rata-rata pohon kopi akan menanam buah selama kurang lebih 15 tahun.

Dan, itulah langkah pertama dalam proses untuk mendapat kopi enak kami untuk Anda. Beri tahu kami kalau kalian punya pertanyaan tambahan. Kami bahagia mendengar kabar dari kalian.

Sumber : All Sumber

How To Way Of Processing Coffee In Indonesia

Did you know if coffee is not only felt during brewing, but also roasting techniques and the process after harvest. So it's not a coffee maker or barista that can make coffee taste diverse. Coffee farmers who also process coffee beans into coffee rice, is also very determine the taste.

Let's compare the taste of each type of processing, let's learn more about coffee processing.

Coffee Processing
Bottom line coffee processing can be divided into two, namely the process of wet (full wash) and dry (dry process or natural process). However, there are several techniques that farmers often use after adjusting existing park conditions such as air smoke, weather factors that often rain and conditions.

Some known coffee processing processes are 1) full wash, 2) semiwash, 3) dry or natural process, 4)

Honey Process
Every coffee processing requires the harvesting of coffee by selecting ripe fruit or select red (red cherries). If you can not process the picking of red coffee fruit then every process used will not be produced to taste enough caraway coffee later. One of them is raw coffee fruit (the color is still green or crude yellow) will be followed and it will destroy coffee steeping. Because uncooked coffee beans will taste like beans and steeping tools, even if only one seed is not cooked. Therefore, sorting out the intolerable red should happen when expecting good coffee.


In addition to picking red, another important process is the sorting of the coffee fruit. The trick is to soak the coffee beans in the air. When coffee beans float on the surface of the air, it is a coffee bean that has a defect. For example there is a pinhole, a term that indicates the caterpillar fruit in coffee beans. Since there is an air cavity inside the coffee bean where the fruit borer is located, the coffee fruit floats. Floating coffee fruit should be exposed (sorting) with coffee fruit that sank.

full Wash
The process of coffee processing with wet technique begins with peeling meat and peel of coffee fruit using a tool commonly called a pulper. The way the coffee is included in the container above the pulper (hoper) and grinding wheel is played while the coffee coffee is watered (see photo above which is the coffee farmer in Nagarisaribu Village Lintong North Sumatra peeling the coffee peel). Coffee beans separated from the meat and skin of the coffee will then be included in the reservoir immediately filled with water.

Processing with full wash technique is done by soaking the coffee beans with water and some water time to dissolve the mucus that attaches to the skin of grain (parchment). The essence of this immersion process is to remove the mucus attached to the parchment. Some experts call this full wash technique will avoid fermentation in coffee, it is expected that the seduhan will feel clean (no foreign taste other than coffee).

After being lifted from the air, coffee beans need to be dried in the sun to have 12 percent seed moisture content. This process takes several days depending on the weather. This technique is full wash coffee drying process because coffee beans can be avoided from excessive fermentation.

This full-fledged laundry technique is common in state-owned or factory-owned PTPN coffee processing plants. They use engineering techniques to maintain the uniformity of flavors of their production. The full washing technique, indeed designed to avoid fermentation during processing. Although the existence of fermentation is actually legitimate, depending on which level fer.

Once dried, then the parchment skin can be removed by using a huller. If you like coffee still want to be stored, it is advisable not to remove the unhulled grain skin.

Full wash processing is done on arabica and robusta coffee. On robusta coffee with wet processing will lower the original body of robusta coffee is famous for thick. Thus a robusta coffee drink with lighter.

Semi Wash
The purpose of processing using semiwash technique is to speed up the process though. Some farmers use this technique to get immediate action and money. This technique is mostly done by arabica coffee farmers in Sumatra. Being a coffee planter has been regularly fasting for months, ie when coffee is not harvested then they will not get income from coffee because it can not be sold. Therefore, when the coffee begins to harvest they choose semi-wash technique, in order to quickly enjoy the results of the coffee harvest.

The semiwash method is no different from the full wash technique, only after the coffee dipulper does not need to be soaked in the air. Coffee coffee can be dried immediately Some farmers have even done hulling or peeling of grain (parchment) when coffee is still wet with 60% moisture content because it is called as wet hulling. The purpose of wet hulling is to further speed up the drying process as it directly dries green bean coffee.

When dried with grain skin, then the coffee when it is dried can be stored together with its parchment and coffee in hulling when dry. The technique of semi-wash so much referred to give the character on the body that increases on the steeping coffee. Could be the Sumatran coffee that berkharakter body higher because of this process. In some other areas such as Ciwide farmers apply the semiwash process, in addition to speed up the process as well as a strategy to improve the body of coffee. Understandably coffee enthusiasts in the homeland melts with coffee flavors are thicker.

Dry process
In accordance with the name of this process can not use the air yet can not pulper machine, because the skin and flesh do not need to peel. After the coffee is sorted, direct coffee is dried in the sun either directly or using green house plastic. The process of drying this coffee requires high sunlight, so the coffee can dry quickly. The faster the dry, the coffee fruit will be able to avoid the fungus and fermentation process is sustainable. Rich fruit flesh with sugar during drying out in the hot sun joins the flavor of coffee beans.

After dry coffee beans with moisture content of 12% then the processing is complete, coffee can be directly pulped to remove the dry blackened skin along with its parchment. Can also keep coffee stored for a rest or aging.

Read : Kopi Arabika

When some stores introduce coffee wine, then the production process must be dry or dry process. During this process occurs fermentation, so that felt the sweet taste of calm and acidity that is not sharp or bright but acidity like red wine.

Large coffee industry is not long to do dry process, because they are not painstaking to process coffee in quantity very much with a relatively long time. Especially if not painstaking to reverse clothes in large quantities. When the location of processing a lot of rain, coffee fruit this process will turn white due to overgrown mushrooms. Instead of delicious coffee coffee, coffee that dirty taste later that will harvest.

The opportunity to process the coffee naturally can be done for family farms that process coffee is not too much. With this technique small-scale farmers can really lift the flavor of production. Because eventually the coffee processing can actually be presented with kekriyaan or where every processed beans can really be considered during the drying process. So do not be surprised if the taste of coffee family farm production can also appear beautiful (good) and expensive.

The process of honey
This coffee processing is done stripping the skin using a waterless pulper, after which the coffee is directly dried in the condition there is still mucillage or mucillage. During the drying process, activity takes place. This coffee is named after honey, because there is still mucillage or sticky with texture like honey.

The process of honey is done in Indonesia, as well as in Latin American countries such as Costa Rica.

Flavors emerging from the technique though still strong acidity, but accompanied by the concept of an impressive acid. Not the acid of fermented coffee.

Cover
Coffee fans, you need to try to get a flavor adventure by comparing how this coffee installation works. And discover the thrill of flavors and flavors you like the most. Remember each one of the origin of coffee gives a very distinctive response to each type of preparation. Happy adventurous flavors!

Writing source: All Source

Tuesday, June 28, 2011

Cara Pengolahan Biji Kopi Dengan Cara Semi Wash? Ini Caranya

Cara Pengolahan Semi Wash sangat menarik para pecinta kopi, bagaimana cara pengolahan biji kopi dengan cara Semi Wash? Tujuan pengolahan memakai teknik semiwash yakni mempercepat prosesnya sekalipun. Beberapa petani memakai teknik ini untuk segera melaksanakan tindakan dan uang. Teknik ini banyak dilakukan oleh petani kopi arabika di Sumatera.

Cara pengolahan biji kopi yang benar akan menghasilakan citarasa yang nikmat, dan tidak akan mebuat peminumnya kecewa. Proses pengolahan biji kopi mentah sehabis panen sangat panjang, majemuk cara yang dilakukan oleh para petani supaya peminum kopi bertambah.

Proses pengolahan biji kopi mentah dapat dilakukan dengan cara semi wash, wash, honey, dan natural. Tergantung usul konsumen, yang paling banyak di minati konsumen yakni proses pengolahan biji kopi dengan cara honey.

Sebagai penanam kopi sudah sering berpuasa selama berbulan-bulan, yakni ketika kopi tidak dipanen maka mereka tidak akan mendapat penghasilan dari kopi alasannya yakni tidak dapat dijual. Karena itu, ketika kopi mulai panen mereka menentukan teknik semi-cuci, supaya dapat cepat menikmati hasil panen kopi.

Menurut filosofikopi.com metode semiwash tidak berbeda dengan teknik pencucian penuh, hanya sehabis kopi dipulper tidak perlu direndam di air. Kopi kopi dapat pribadi dikeringkan Beberapa petani bahkan sudah melaksanakan penggilingan atau pengupas biji-bijian (perkamen) ketika kopi masih berair dengan kadar air 60% alasannya yakni disebut pengelompokan basah. Tujuan penggilingan berair yakni untuk lebih mempercepat proses pengeringan alasannya yakni pribadi mengeringkan kopi biji hijau.


Saat dikeringkan dengan kulit biji-bijian, maka kopi ketika dikeringkan dapat disimpan bersamaan dengan perkamennya dan kopi di giling ketika dikeringkan. Teknik semi-cuci begitu banyak disebut memberi abjad pada badan yang meningkat pada kopi steeping. 

Bisa jadi kopi sumatera yang berkharakter badan lebih tinggi alasannya yakni proses ini. Di beberapa tempat lain menyerupai petani Ciwide menerapkan proses semiwash, selain mempercepat proses sekaligus taktik untuk memperbaiki badan kopi. Peminat kopi yang terkotori di tanah air mencair dengan rasa kopi lebih tebal.

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Ini Beberapa Pengolahan Biji Kopi Yang Baik Biar Kopi Nikmat

filosofi kopi - Macam-macam Pengolahan Biji Kopi - Tahukah Anda bila kopi tidak hanya dirasakan dikala pembuatan bir, tapi juga teknik pemanggangan dan proses sesudah panen. Makara bukan pembuat kopi atau barista yang sanggup menciptakan rasa kopi beragam. Petani kopi yang juga mengolah biji kopi menjadi nasi kopi, juga sangat menentukan rasanya.

Mari kita bandingkan selera masing-masing jenis pengolahannya, mari berguru lebih banyak wacana pengolahan kopi.

Pengolahan kopi
Pengolahan kopi bottom line sanggup dibagi menjadi dua, yaitu proses lembap (full wash) dan kering (proses kering atau proses alami). Namun, ada beberapa teknik yang sering dipakai petani sesudah menyesuaikan kondisi taman yang ada menyerupai asap udara, faktor cuaca yang sering hujan dan kondisinya.

Beberapa proses pengolahan kopi yang diketahui adalah 
1) pembersihan penuh
2) semiwash
3) Dry Process / proses kering atau alami
4) Honey Process / Proses Madu

Setiap pengolahan kopi membutuhkan pemanenan kopi dengan menentukan buah matang atau pilih merah (buah merah). Jika Anda tidak sanggup memproses pemetikan buah kopi merah maka setiap proses yang dipakai tidak akan diproduksi secukupnya kopi jinten secukupnya nanti.

Salah satunya yakni buah kopi mentah (warnanya masih hijau atau garang kuning) akan diikuti dan akan menghancurkan steeping kopi. Karena biji kopi yang tidak dimasak akan terasa menyerupai biji dan alat steeping, meski hanya satu biji yang tidak dimasak. Oleh alasannya itu, memilah merah yang tak tertahankan harus terjadi dikala mengharapkan kopi yang baik.

Selain memetik warna merah, proses penting lainnya yakni pemilahan buah kopi. Caranya yakni dengan merendam biji kopi di bejana air. Saat biji kopi mengapung di permukaan air, itu yakni biji kopi yang mempunyai cacat. Misalnya ada lubang jarum, sebuah istilah yang menunjukan ada buah ulat di biji kopi. Karena ada rongga udara di dalam biji kopi dimana penggerek buah berada, buah kopi mengapung. Buah kopi terapung harus terpapar (sortasi) dengan buah kopi yang tenggelam.

Full Wash
Proses pengolahan kopi dengan teknik lembap dimulai dengan mengupas daging dan mengupas buah kopi dengan memakai alat yang biasa disebut pulper. Cara kopi yang masuk dalam wadah diatas pulper (hoper) dan grinding wheel ini dimainkan dikala kopi kopi disiram (lihat photo diatas yang merupakan petani kopi di Desa Nagarisaribu Lintong Sumatera Utara mengupas kulit kopi). Biji kopi yang dipisahkan dari daging dan kulit kopi kemudian akan dimasukkan ke dalam waduk segera diisi dengan air.

Pengolahan dengan teknik pembersihan penuh dilakukan dengan merendam biji kopi dengan air dan beberapa waktu air untuk melarutkan lendir yang melekat pada kulit gabah (perkamen). Inti proses perendaman ini yakni mengeluarkan lendir yang melekat pada perkamen. Beberapa jago menyebut teknik pembersihan penuh ini akan menghindari fermentasi dalam kopi, dibutuhkan seduhan akan terasa higienis (tidak ada rasa ajaib selain kopi).

Setelah diangkat dari air, biji kopi perlu dikeringkan di bawah sinar matahari untuk mempunyai kandungan air benih 12 persen. Proses ini memakan waktu beberapa hari tergantung cuaca. Teknik ini yakni proses pengeringan kopi full wash alasannya biji kopi sanggup dihindari dari fermentasi yang berlebihan.

Teknik binatu lengkap ini biasa dilakukan di pabrik pengolahan kopi PTPN milik negara atau pabrik. Mereka memakai teknik teknik untuk menjaga keseragaman rasa dari produksinya. Teknik pembersihan penuh, memang dirancang untuk menghindari fermentasi selama pengolahan. Meski keberadaan fermentasi sebetulnya sah, tergantung dari tingkat mana fer.

Setelah dikeringkan, maka kulit perkamen sanggup dilepas dengan memakai huller. Jika Anda suka kopi masih ingin disimpan, disarankan untuk tidak melepas kulit gabah yang tidak digiling.

Proses pembersihan penuh dilakukan pada kopi arabika dan robusta. Pada kopi robusta dengan pengolahan lembap akan menurunkan badan orisinil kopi robusta yang populer kental. Sehingga minuman kopi robusta dengan ringan.



Semi Wash

Tujuan pengolahan memakai teknik semiwash yakni mempercepat prosesnya sekalipun. Beberapa petani memakai teknik ini untuk segera melaksanakan tindakan dan uang. Teknik ini banyak dilakukan oleh petani kopi arabika di Sumatera. Sebagai penanam kopi sudah sering berpuasa selama berbulan-bulan, yakni dikala kopi tidak dipanen maka mereka tidak akan mendapat penghasilan dari kopi alasannya tidak sanggup dijual. Karena itu, dikala kopi mulai panen mereka menentukan teknik semi-cuci, biar sanggup cepat menikmati hasil panen kopi.

Menurut filosofikopi.com metode semiwash tidak berbeda dengan teknik pembersihan penuh, hanya sesudah kopi dipulper tidak perlu direndam di air. Kopi kopi sanggup pribadi dikeringkan Beberapa petani bahkan sudah melaksanakan penggilingan atau pengupas biji-bijian (perkamen) dikala kopi masih lembap dengan kadar air 60% alasannya disebut pengelompokan basah. Tujuan penggilingan lembap yakni untuk lebih mempercepat proses pengeringan alasannya pribadi mengeringkan kopi biji hijau.

Saat dikeringkan dengan kulit biji-bijian, maka kopi dikala dikeringkan sanggup disimpan bersamaan dengan perkamennya dan kopi di giling dikala dikeringkan. Teknik semi-cuci begitu banyak disebut memberi aksara pada badan yang meningkat pada kopi steeping. Bisa jadi kopi sumatera yang berkharakter badan lebih tinggi alasannya proses ini. Di beberapa kawasan lain menyerupai petani Ciwide menerapkan proses semiwash, selain mempercepat proses sekaligus taktik untuk memperbaiki badan kopi. Peminat kopi yang terkotori di tanah air mencair dengan rasa kopi lebih tebal.

Dry Process

Seperti klarifikasi sebelumnya di filosofikopi.com dan Sesuai dengan nama proses ini tidak sanggup memakai udara namun tidak sanggup mesin pulper, alasannya kulit dan dagingnya tidak perlu dikupas. Setelah kopi disortir, kopi pribadi dikeringkan di bawah sinar matahari baik secara pribadi atau memakai plastik rumah kaca.

Proses pengeringan kopi ini membutuhkan sinar matahari yang tinggi, sehingga kopi sanggup cepat kering. Semakin cepat kering, buah kopi akan sanggup terhindar dari jamur dan proses fermentasi yang berkelanjutan. Daging buah kaya dengan gula dikala mengering di bawah terik matahari bergabung dengan rasa biji kopi.

Setelah biji kopi kering dengan kadar air 12% maka pengolahannya selesai, kopi sanggup pribadi pulped untuk menghilangkan kulit kering yang menghitam bersamaan dengan perkamennya. Bisa juga menyimpan kopi yang disimpan untuk istirahat atau penuaan.

Bila beberapa toko mengenalkan wine kopi, maka proses produksinya harus proses kering atau kering. Selama proses ini terjadi fermentasi, sehingga rasa manis terasa damai dan keasamannya yang tidak tajam atau terang namun keasaman menyerupai anggur merah.

Industri kopi besar tidak usang melaksanakan proses kering, alasannya mereka tidak melelahkan mengolah kopi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lama. Apalagi kalau tidak telaten membalikkan baju dalam jumlah banyak. Bila lokasi pengolahan banyak hujan, buah kopi proses ini akan menjadi putih alasannya jamur yang ditumbuhi. Alih-alih kopi kopi nikmat, kopi yang rasa kotor nantinya akan panen.

Kesempatan untuk mengolah kopi secara alami sanggup dilakukan untuk peternakan keluarga yang mengolah kopi tidak terlalu banyak. Dengan teknik ini petani skala kecil benar-benar sanggup mengangkat cita rasa produksinya. Karena pada balasannya pengolahan kopi sebetulnya sanggup disajikan dengan kekriyaan atau dimana setiap biji jadi sanggup benar-benar diperhatikan selama proses pengeringan. Maka tak heran bila rasa kopi keluarga produksi pertanian juga sanggup tampil bagus (bagus) dan mahal.

Honey Process

Pengolahan kopi ini dilakukan pengupasan kulit memakai pulper tanpa air, sesudah itu kopi pribadi dikeringkan dalam kondisi masih ada mucillage atau mucillage. Selama proses pengeringan, kegiatan berlangsung. Kopi ini dinamai madu, alasannya masih ada mucillage atau lengket dengan tekstur menyerupai madu.

Proses madu dilakukan di Indonesia, begitu juga di negara Amerika Latin menyerupai Kosta Rika.

Rasa muncul dari teknik meski masih berpengaruh keasamannya, namun disertai dengan konsep asam yang mengesankan. Bukan asam kopi fermentasi.

Penutup

Penggemar kopi, Anda perlu mencoba untuk mendapat petualangan rasa dengan membandingkan bagaimana pengerjaan kopi ini bekerja. Dan temukan sensasi rasa dan rasa yang paling Anda sukai. Ingatlah masing-masing asal kopi memperlihatkan respon yang sangat khas terhadap setiap jenis sediaan. Selamat petualang rasa!

Sumber menulis : Semua Sumber

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Monday, June 27, 2011

Cara Pengolahan Biji Kopi Dengan Cara Honey Process

filosofikopi.com - Banyak sekali cara pengolahan biji kopi biar kopi terasa nikmat, salah satu nya ialah Honey Process. Bagaimana cara pengolahan biji kopi dengan cara Honey Process?


Honey Process
Pengolahan kopi ini dilakukan pengupasan kulit memakai pulper tanpa air, sesudah itu kopi pribadi dikeringkan dalam kondisi masih ada mucillage atau mucillage. Selama proses pengeringan, kegiatan berlangsung. Kopi ini dinamai madu, alasannya ialah masih ada mucillage atau lengket dengan tekstur menyerupai madu.

Proses madu dilakukan di Indonesia, begitu juga di negara Amerika Latin menyerupai Kosta Rika.


Rasa muncul dari teknik meski masih besar lengan berkuasa keasamannya, namun disertai dengan konsep asam yang mengesankan. Bukan asam kopi fermentasi.

Penggemar kopi, Anda perlu mencoba untuk mendapat petualangan rasa dengan membandingkan bagaimana pengerjaan kopi ini bekerja. Dan temukan sensasi rasa dan rasa yang paling Anda sukai. Ingatlah masing-masing asal kopi menawarkan respon yang sangat khas terhadap setiap jenis sediaan. Selamat petualang rasa!

Jika anda ingin memberi masukan Cara Pengolahan Biji Kopi Dengan Cara Honey Process, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

The Benefits Of Coffee Leaves

filosofikopi.com - Coffee has many benefits that it is not a secret anymore. Many processed products on the market and proven to sell well and this indicates that the community is interested either with the benefits or taste of the product. Usually these products utilize from the new coffee beans and processed into various products such as coffee powder, san others. However, did you know if coffee leaves also have many benefits, especially for health. So what are the benefits of the coffee leaves?

Before discussing the benefits of coffee leaves, roughly have you all seen the coffee tree? Maybe there are some of you who may not know the name of the coffee tree. If you are curious about the coffee tree, you can go to the coffee garden that may be around you because it is very unfortunate if you often use it but you do not know the coffee tree.
Well, just on the chance akali admin will provide isu about the benefits of coffee leaves. If you are interested, please refer to the following description.

The benefits of coffee leaves

benefits of coffee leaves
1. Lowering blood pressure
The benefits of coffee leaves is very good for those of you who have hypertension or high blood pressure because with 20 pieces of young coffee leaves you can use as your disease therapy. The way you can do it by boiling the coffee leaves along with sugar, wait for the color of the solution to turn into a bit reddish. Drink while warm or you can do by directly eating 10 pieces of coffee leaves.

2. Launch the respiratory tract
Benefits of this coffee leaves you can do by making water seduha coffee leaves with ginger so that this herb can also give a double effect because in addition to good respiratory tract can also warm your body.


3. Increase stamina
As with coffee, the benefits of coffee leaves can increase stamina. This may also be influenced from its content that is not much different from koopi seeds. For those of you who often work overtime or busy with activities, you can use coffee leaves as an alternative option to improve your stamina.

Well, that's some of the benefits of coffee leaves especially for your health. Hopefully useful and can be your reference material.

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Manfaat Daun Kopi Bagi Kesehatan Anda

filosofikopi.com - Kopi mempunyai banyak manfaat yang bukan belakang layar lagi. Banyak produk olahan di pasaran dan terbukti laris dengan baik dan ini mengindikasikan bahwa masyarakat tertarik baik dengan manfaat maupun rasa produknya. Biasanya produk ini memanfaatkan biji kopi gres dan diolah menjadi banyak sekali produk menyerupai kopi bubuk, san lainnya. Namun, tahukah Anda bila daun kopi juga mempunyai banyak manfaat, terutama untuk kesehatan. Lantas apa manfaat daun kopi itu?

Sebelum filosofikopi.com membahas manfaat daun kopi, kira-kira sudahkah kalian semua melihat pohon kopi? Mungkin ada beberapa dari Anda yang mungkin tidak tahu nama pohon kopi. Jika Anda ingin tau dengan pohon kopi, Anda dapat pergi ke kebun kopi yang mungkin ada disekitar Anda alasannya yakni sangat disayangkan bila Anda sering menggunakannya tapi Anda tidak tahu pohon kopi.
Nah, kebetulan sekali admin akan memperlihatkan warta perihal manfaat daun kopi. Jika anda berminat, silahkan lihat uraian berikut.

Manfaat Daun Kopi Bagi Kesehatan Anda

Manfaat daun kopi
1. Menurunkan tekanan darah
Manfaat daun kopi sangat baik bagi anda yang mempunyai hipertensi atau tekanan darah tinggi alasannya yakni dengan 20 buah daun kopi muda dapat Anda gunakan sebagai terapi penyakit Anda. Cara Anda dapat melakukannya dengan merebus daun kopi bersama gula, tunggu hingga warna larutan berkembang menjadi agak kemerahan. Minum selagi hangat atau dapat Anda lakukan dengan pribadi memakan 10 lembar daun kopi.

2. Luncurkan jalan masuk pernafasan
Manfaat daun kopi ini dapat Anda lakukan dengan menciptakan air kopia daun kopi dengan jahe sehingga ramuan ini juga dapat memberi imbas ganda alasannya yakni selain mempunyai jalan masuk pernafasan yang baik juga dapat menghangatkan badan Anda.



3. Meningkatkan stamina
Seperti halnya kopi, manfaat daun kopi dapat meningkatkan stamina tubuh. Hal ini mungkin juga dipengaruhi dari kandungannya yang tidak jauh berbeda dengan biji koopi. Bagi Anda yang sering bekerja lembur atau sibuk dengan kegiatan, Anda dapat memakai daun kopi sebagai alternatif pilihan untuk meningkatkan stamina badan Anda.

Nah, itulah beberapa manfaat daun kopi terutama untuk kesehatan Anda. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi materi tumpuan anda.

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Sunday, June 26, 2011

10 Penyebab Kerusakan Biji Kopi

filosofikopi.com - Faktor Kopi Rusak - Semua yang ada di dunia ini niscaya mempunyai penyakit, dan kita harus mengetahui dan mengenal penyakit itu. Seperti tanaman kopi, juga ada penyakit / hama, sering kali petani kopi menghadapi penyakit tanaman kopi ini.

Ada banyak faktor kerusakan pada tanaman kopi yang sanggup merusak biji kopi yang berujung gagal panen. Mari kita kenali penyebab kerusakan tanaman kopi dan biji kopi.

Penyebab Kerusakan Biji Kopi :

1. Biji keriput : asal buah masih muda

2. Biji berlubang :kopi terjangkit bubuk

3. Biji kemerahan : Kurang higienis mencucinya
4. Biji pecah : mesin pengupas kurang sempurna, berasal dari buah yang terjangkit bubuk, pada dikala pengupasan dengan mesin kopi terlalu kering.
5. Biji pecah diikuti oleh perubahan warna: mesin penguap dan pemisah kulit dengan biji kurang sempurna, fermentasi pada pengolahan lembap kurang sempurna.
6. Biji belang : pengeringan tidak sempurna, terlalu usang disimpan , suhu penyimpanan terlalu lembab.


7. Biji Pucat : terlalu usang disimpan di daerah lembab

8. Biji berkulit ari : Pengeringan tidak tepat atau terlalu lama, pada pengeringan buatan suhu awal terlalu rendah.
9. Biji berwarna kelabu hitam : pada pengeringan buatan suhunya terlalu tinggi.
10. Noda-noda cokelat hitam : pada pengeringan buatan, kopi tidak sering diaduk/dibolak-balik.

Lebih lengkapnya silahkan kunjungi di SINI

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Disqus Shortname

Biji Kopi Arabika Bourbon

Biji Kopi Arabika Bourbon (atau hanya biji kopi Bourbon) ialah sub spesies dari varietas Arabica, yang merupakan cara yang manis untuk meny...