sponsor

Saturday, November 30, 2019

Harga Kopi Arabika Dan Harga Kopi Robusta Tahun Ini

filosofi kopi - Harga Kopi Arabika dan Harga Kopi Robusta Tahun Ini Minum kopi di Indonesia menjadi tren gaya hidup, tak lagi sebagai minuman menghilangkan kantuk. Permintaan kopi dari petani juga melonjak menghipnotis harga kopi baik harga kopi robusta dan harga kopi arabika. 

Fenomena ini menciptakan beberapa kawasan mulai berbagi kopi Istimewa mereka sendiri. Seperti halnya Kopi Arabika Robusta Ijen Raung dan Kopi Arabika Robusta Andungsari Argopuro yang sudah populer semenjak dulu, yang baru-baru ini Kopi Yellow Carturra yang tumbuh di perkebunan ijen raung Bondowoso. Harga kopi arabika dan harga kopi robusta di Bondowoso pun sama dengan yang lain, harga bervariasi.

Tak mau mengandalkan pemasok, tak sedikit pemilik kedai kopi atau warung kopi pribadi dari petani di kawasan tersebut. Berapa harga kopi pribadi dari petani di kawasan tersebut?

Petani kopi Gayo di Kabupaten Aceh Tengah, menyampaikan bahwa harga kopi Arabika yang dijual petani berbeda-beda tergantung kualitasnya. Yakni dari harga standar Rp 65.000 / kg, dan kualitas terbaik Rp 100.000 / kg.


"Kalau aku jual Rp 65.000 / kg, itu untuk kualitas biasa, seberapa mahal Rp 100.000 / kg ini, mengapa harganya lebih mahal alasannya bibitnya dipilih secara spesifik lebih bau tanah dan merah. Selain panen lebih lama, pengeringan juga lebih lama, "kata Nur ketika berbincang dengan detikFinance, Rabu (5/7/2017).

Menurutnya, biji kopi masih dalam bentuk biji hijau yang belum mengalami proses pemanggangan (pemanggangan), namun sudah kering di bawah sinar matahari. Hampir semua petani di sini pribadi menjual ke kolektor yang tiba ke Dataran Tinggi Gayo.

"Jika menjual kolektor ke kolektor harganya Rp 35.000 / kg, tidak dikeringkan dan dikupas," kata Nur.

Dari biji kopi Gayo Arabika seharga Rp 100.000 / kg, harganya akan kembali naik ke Rp 150.000 di Aceh Tengah jikalau sudah melalui proses pemanggangan. Beberapa kolektor dan penjual kopi diseduh di kawasan Gayo juga sering mencampur serbuk Arabika dengan Robusta dan dijual seharga Rp 75.000 / kg.

"Kalau biji kopi sudah kering, maka harga gongseng (Rp) 150.000 / kg. Dan di kawasan Gayo kerap menjual kopi arabika dan Robusta sehingga harganya dapat lebih murah Rp 75.000 / kg," kata Nur.

Sedangkan Pemilik Kopi Kiwari Bandung, Irfan Rahadian Sudiyana, mengungkapkan harga beli biji kopi Arabika di Jawa Barat berada di kisaran Rp 80.000 / kg.

"Harga biji kopi Arabika jikalau pribadi membeli petani di Jawa Barat saja ketika ini yakni pasar Rp 80.000 / kg. Ini yakni harga biji hijau (green beans), kalau begitu jikalau harus memanggang harga biji kopi ke Kopi. Muka dapat Rp 250.000-300.000, "kata Irfan yang juga mempunyai perkebunan kopi sendiri di Manglayang.

Berbeda dengan varietas Arabika, kopi Robusta relatif lebih murah. Juru bicara Coffee Lovers Indonesia (CLI) Lampung, Jamil, menyampaikan harga biji kering dari petani di Lampung ketika ini sekitar Rp 30.000 / kg.

"Di Lampung Arabika harganya Rp 60.000 / kg, jikalau harga Robusta separuh dari harga Arabika, sekitar Rp 30.000. Bagi petani kopi, kini hanya keluarga yang mengelola, yang mempunyai kebun kopi orang bau tanah saya," kata Jamil.

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Friday, November 29, 2019

5 Varietas Kopi Arabika Yang Selalu Jadi Primadona

Saat membahas jenis kopi, persepsi orang akan pribadi merujuk pada kopi robusta dan kopi arabika. Arabika dan Robusta yakni dua jenis kopi yang populer di dunia nyata, ada yang lain selain arabika dan robusta yaitu Liberica dan Excelsa. Dua jenis kopi yang dinamai di dunia kopi. 

Periode pemerintahan kolonial Belanda pada ketika menjajah Indonesia, yang dipakai untuk menanam Liberica dan Excelsa. Liberica dan Excelsa ditanam untuk mengisi tanaman kopi Arabika dan Robusta, yang menambah banyak serangan hama. Kopi liberika yakni jenis kopi yang dihasilkan oleh tanaman Coffea liberica.

Dua varietas tanaman kopi, diambil dari Afrika Barat. Tetapi sebab selama bertahun-tahun, Liberica atau Excelsa sepertinya kurang komersial, para petani enggan menanam kedua jenis tanaman kopi tersebut.

Setiap varietas kopi yang ditanam ditempat berbeda akan mempunyai perbedaan citarasa yang signifikan. Penggemar kopi sejati mungkin sudah hafal akan bedanya kopi robusta dan kopi arabika serta mempunyai kesukaannya sendiri.

Pasar kopi domestik dan internasional ketika ini kebanyakan yakni kopi Arabika dan Robusta. Karena itu produksi kedua varian tersebut masih terus berkembang. Untuk pasar domestik di Indonesia, kopi robusta lebih unggul sebab banyak dan banyak peminatnya. Sementara orang di kepingan dunia lain, kopi Arabika mendominasi pasar bukan Robusta, memakai 70% Arabika dan 30%. Robusta.

Kopi Indonesia populer dengan aneka jenis Kopi Arabika yang kaya rasa dan harum. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai jenis kopi typica. Kita akan bahas beberapa jenis varietas kopi arabika yang ada di dunia.

Kopi Arabika / Arabica Coffee
Kopi arabika dipandang mempunyai kualitas yang lebih baik dibanding jenis lainnya. Hal ini sanggup dilihat dari harga jualnya yang relatif lebih tinggi. Kandungan kafein kopi Arabica juga lebih rendah, yakni 08 - 1,4 %. Harga kopi robusta lebih murah sebab rasa kopi varietas ini nyaris sama.

Perbedaan antara kopi arabika dan kopi robusta sangat mudah, Perbedaan kedua kopi ini terletak pada kualitas juga rasa kopinya. Rasa kopi tidak sekedar pahit, namun lebih kompleks dan kaya. Hal ini sesuai dengan abjad cita rasa dan aroma yang berpengaruh pada kopi robusta. 

Kopi robusta umumnya lebih pahit dibandingkan arabika. Kopi Arabica dikenal dengan jenis kopi yang bercita rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi Robusta. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia.

Kopi dari spesies Coffea arabica mempunyai rasa yang kaya daripada Coffea robusta. C. arabica mempunyai banyak varietas, jumlahnya sanggup melebihi 20 varietas. Setiap varietas mempunyai karakteristik uniknya masing-masing. Namun dari kesekian hasil ini, sanggup dikelompokkan menjadi 5 varietas utama yaitu:


1. Typica
Varietas kopi arabika berasal dari Kolombia dan masuk ke Indonesia dibawa selama masa kolonial Belanda. Spesies ini yang belum kawin silang, pola dari kelompok ini yakni (Kopi Priangan, Bergendal, Kalosi dll), Kent, dan Bourbon.

2. Caltura
Kopi Arabika ini yakni kopi yang berasal dari Brasil. Kopi Arabika jenis ini telah mengalami perkawinan silang dengan kopi Arabika sejenis untuk mendapat kopi Arabika dengan lebih tinggi, lebih besar dan lebih baik, ibarat Maragogype dan Caturra.

3. Tim-Tim
Jenis varietas ini yakni hasil persilangan antara Kopi Arabika dan varietas kopi lainn untuk memperoleh manfaat tahan terhadap penyakit, oleh sebab itu kopi arabika sangat rentan untuk terjangkit penyakit, Persilangan Kopi Arabika dengan Robusta yakni jenis kopi tim tim ( kini Timor Leste) dan Arabika-Robusta (Arobusta) yang berasal dari Afrika.

4. Lini S
Jenis Verietas ini yakni persilangan kopi Arabika dengan Coffee Liberika menghasilkan Coffee Line S-288 (India), di negara-negara penghasil kopi lainnya juga ada banyak perkawinan silang antara banyak sekali varietas kopi. Kopi Arabika menyilang dengan variasi lain yang menimbulkan kopi dengan kualitas sebagai grup kopi Arabika pertama dan tetap mewarisi ketahanan kopi Liberika.

5. Catimor
Varietas yang kualitasnya hampir ibarat jenis kopi Arabika pertama dan kedua. Penyeberangan kopi arabika dengan varietas lain, atau menyilangkan Back Crossing dengan grup kopi Arabika "orisinal" satu atau keduanya, Membuat kopi Arabika kelompok ketiga atau keempat yang mempunyai kualitas Arabika yang lebih konsisten. 

Persilangan antara garis S-288 dengan Kent menghasilkan garis S-795 kopi, melintasi tim dengan Caturra atau Catuai memproduksi banyak sekali varian kopi Katimor. Varietas ini mempunyai aroma dan rasa yang enak, umum dengan kopi di Aceh dengan varietas "Ateng Jaluk".

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Thursday, November 28, 2019

Kopi Robusta Kopinya Sejuta Umat

filosofikopi.comKopi Robusta berasal dari beberapa jenis kopi, terutama Coffea canephora. Kualitas buah lebih rendah dari Arabika dan Liberika.  Robusta menguasai 30% dari pasar dunia. Kopi ini tersebar di luar Kolombia, menyerupai di Indonesia dan Filipina. Robusta cenderung menghilangkan parfum menyerupai coklat, kayu (kayu) atau tanah (ground smell). Makara dapat dikatakan arabika lebih harum daripada robusta.

Kopi Robusta Kopinya Sejuta Umat, setiap kita bersinggah di warung kopi, cafe dan bertamu selalu di sajikan minuman kopi robusta. Tidak heran jikalau kopi robusta disebut kopinya sejuta umat alasannya yaitu tanamannya gampang tumbuh dan harga kopi robusta pun cukup terjangkau. 

Seperti Arabika, Robusta juga mempunyai banyak varietas, varietas robusta berikut dikenal adalah:

1. Quillou
Pohon berdiri, cabang utama panjang dengan arah pertumbuhan horisontal, dan ujungnya sedikit melengkung ke bawah. Daun agak sempit dan panjang dengan permukaan berombak. Buah matang berwarna merah jernih dan bergaris. Produksi tinggi pada tahun pertama, tetapi sesudah itu menurun dengan cepat. Contoh klon Quill 121.

2. Uganda
Cabang utama lemah dengan ujung yang sedikit melengkung ke atas menyerupai bentuk S dan tahan lama. Daun kecil dan sempit, helai agak dekat, dan permukaan bergelombang daun Buah-buahan gampang rontok dan rentan terhadap hama hama. Cocok untuk dataran tinggi (di atas 500 m dpl) Contohnya yaitu klon Ugn 1, Ugn 2, Ugn 3-02. Dan ugn 2-08.

Kopi Luwak Robusta

Baca juga : Manfaat Kopi

Baca juga : 10 Penyebab Kopi Rusak

Baca juga : Hasil Kawin Silang Kopi Arabika dan Kopi Robusta

3. Canephora
Pohon mereproduksi banyak cabang reproduksi. Daun menyempit dengan permukaan berombak. Daun muda berwarna coklat kemerahan. Buah muda berwarna coklat kemerahan. Penyakit HV mudah. Cukup steril sehingga harus ditanam dengan klion lainnya. Contohnya yaitu kloin BP39, BP 42, SA 13, SA 34, SA 56, BGN 300, BGN 471.

4. Kape Alamid dari Filipina

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Wednesday, November 27, 2019

Cara Menanam Kopi Di Polybag Dan Pot Yang Benar

filosofikopi.com - Cara Menanam Kopi Polybag - Polybag besar menyediakan faktor pertumbuhan yang lebih memadai sehingga benih tumbuh lebih banyak. Polybag yang lebih besar menawarkan lebih banyak ruang, media, nutrisi, air, udara dan cahaya, menghasilkan pertumbuhan tumbuhan yang lebih baik.

Pada gambar di bawah sanggup diamati perbedaan pertumbuhan bibit kopi varietas Sigararutang yang ditanam pada tanggal yang sama dengan ukuran polybag berbeda (10x15 cm dibandingkan dengan 12,5x21 cm).

Manfaat Poligon Lebih Besar:
Kualitas benih lebih baik. tumbuhan tumbuh lebih cepat, ukuran batang daun dan rooting lebih besar, warna daun dan batang lebih hijau.

Pulih lebih cepat saat ditanam di lapangan, alasannya yaitu kandungan karbohidrat di jaringan tumbuhan lebih bannyak maka lebih banyak tumbuhan yang bisa mengatasi stres saat ditanam ke ladang. Lebih bisa bersaing dengan gulma. bibir lebih subur dan berpengaruh bisa tumbuh lebih cepat, sehingga lebih bisa bersaing dengan gulma.



Panen pertama lebih cepat. dengan polibag yang lebih besar, bibit sanggup dipupuk lebih usang di pembibitan sehingga bila dipindahkan ke sawah maka bibitnya lebih besar, lebih sehat, lebih subur, sehingga lebih cepat berbunga dan berbuah serta menghasilkan lebih banyak buah dan kualitas.

Baca juga : Manfaat Kopi

Baca juga : 10 Penyebab Kopi Rusak

Baca juga : Hasil Kawin Silang Kopi Arabika dan Kopi Robusta

Ukuran polybag yang diperlukan lebih besar dengan bibit bibit yang lebih panjang dipupuk di pembibitan. Untuk bibit yang akan ditanam di fase 6 pasang daun (sekiatar 6 bulan sehabis dikeluarkan dari perkecambahan) sanggup memakai 10x15 cm polybag, sedangkan kalau ingin menanam di fase 9 daun sanggup memakai polybag 12,5 X 21 cm dan kalau gres ditanam saat 12 pasang daun membutuhkan polybag ukuran 20x30 cm.

Ada banyak yang memakai polybag yang lebih besar, tetapi alasannya yaitu beberapa hal masih lebih menentukan polybag kecil karena:

Biaya: polybag yang lebih besar yang membebankan biaya yang lebih besar untuk polybag sendiri, Shading net, Persiapan lahan, Pupuk, dan biaya perawatan
Biaya pengangkutan dari pembibitan ke lapangan
Waktu yang tersedia terbatas: tidak terlalu banyak manfaat memakai polybag yang lebih besar akan segera ditanam.

Source : kebunkopiwildan.blogspot.com/2012/04/ukuran-polibag-lebih-besar-kualitas.html

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Tuesday, November 26, 2019

Cara Menentukan Varietas, Sumber Benih, Teknik Pembibitan Kopi

filosofikopi.com - Varietas, Sumber Benih, Teknik Pembibitan Kopi - Banyak perkebunan kopi yang ditinggalkan, penyebab yang mendasarinya yaitu benih yang kurang baik, di samping banyak sekali penyebab lainnya. Kegagalan itu sangat menyakitkan alasannya yaitu untuk membangun kebun kopi diharapkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Dalam posting ini kita bahas dulu faktor benih, kemudian ikuti faktor lain.

Seperti yang lain, mulai berkebun dengan biji kopi yang ada, tetapi jadinya bervariasi, ada yang elok yang kurang memuaskan. Dari sana kami mulai menyemai biji kopi ke Aceh, Sumatera Utara, Jawa Timur, Bali dan Toraja dengan melihat eksklusif pada kondisi kebun induk.

Sekarang kita mulai menanam kopi dari pembibitan kita sendiri dan jadinya jauh lebih memuaskan, faktor pertimbangan utama yaitu cara menentukan varietas, cara menentukan sumber benih, cara teknik pembibitan, dan transportasi. Untuk lebih jelasnya kita bahas satu persatu:

Varietas Tanaman Kopi
Varietas kopi sangat besar lengan berkuasa pada kualitas seduhan kopi, potensi produksi, Kesesuaian lahan, ketahanan penyakit, dan sebagainya. Kesesuaian lahan, beberapa cocok untuk ketinggian mulai dari 750 m di atas permukaan laut, ibarat garis S-795 dan Gayo-3, dan beberapa cocok untuk 1000 m sebagai Cattura. Iklim, ada pertumbuhan yang baik di tanah yang relatif kering ibarat varietas Kopyol (dari Kintamani, Bali) ada sangat tidak tahan kekeringan ibarat Sigararutang dan Andugsari Bondowoso, dan banyak sekali jenis lainnya (Deskropsi Varietas Insya Allah untuk lebih banyak di posting beriku.

Sumber Benih Tanaman Kopi
Sumber benih kopi yang baik harus dilengkapi dengan akta dan dokumen. Hasil banyak sekali kualitas dari BP2MB. Sumber benih paling baik dikumpulkan dari perkebunan induk yang dipercaya, yang telah ditentukan oleh tim penguji departemen pertanian. Benih yang baik berasal dari tumbuhan yang telah dimurnikan, dikelola dengan baik, berumur baik, sehat, dan ya. Konsumsi kopi tidak baik untuk dipakai sebagai benih alasannya yaitu keraguan ihwal kemurnian dan kesehatannya (kebanyakan varietas konsumsi kebun campuran).


Teknik Pembibitan Tanaman Kopi
Banyak yang berasal dari pembibitan asal-asalan, ibarat memakai materi tumbuhan dari kopi yang ditanam dari biji yang jatuh, tanah yang tidak sehat, pemupukan tidak lengkap, kekurangan atau keteduhan berlebih, ukuran polybag yang tidak memadai, dan sebagainya. Pembantaian, daun-daun bau tanah jatuh, daun-daun yang tetap kecil pikiran, kusam, kuning pucat, bercak-bercak karat, compang-camping oleh serangga, dan tangkai kentang kering.

Nikmati dengan biji yang sehat mempunyai batang yang kuat, berotot dan sehat, daun lengkap dari daun ketel sampai tunas, cetakan besar, hijau segar berkilauan. Menanam dari persemaian yang jelek menciptakan tumbuhan tumbuh di tanah, sesudah ditanam untuk dikeringkan dan daun tuan jatuh sementara daun muda tumbuh, berkembang dan banyak lagi, menghasilkan final dari daun gres yang lebih baik, batang dan akarn lambat untuk menghasilkan uang secara keseluruhan terlambat dibandingkan dengan tumbuhan yang memakai benih yang sehat.

Teknik Pengiriman Bibit Tanaman Kopi
Transportasi sangat penting untuk menjaga kualitas bibit, dalam pengangkutan daun yang kurang baik rusak, batang patah atau bengkok, sehingga sulit bagi tumbuhan untuk memulihkan. Cara terbaik transportasi yaitu memakai peti, mungkin ditumpuk tanpa merusak tanaman, dan pada ketika yang sama di dalam tas kresek. Waktu pemalasan beberapa ahad sebelum tanam, mereka yang mempunyai persoalan dengan lingkungan sebelum menanam.

Source : https://minumkopi-id.blogspot.com//search?q=bibit-kopi-menentukan-hasil

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Monday, November 25, 2019

Varietas, Bentuk, Dan Aksara Kopi Liberica

Coffea Liberica - Kopi Liberica (Liberika) tumbuh liar di daratan afrika, di gadang-gadang flora ini tumbuh di negara Liberia. Kopi Liberika mempunyai ketahanan penyakit luar biasa dibanding tumbuhan kopi arabika lantaran itulah Varietas, Bentuk, dan Karakter Kopi Liberica layak di bahas.



Varietas kopi liberika yang banyak terkenal di Indonesia varietas Ardoniana dan duvrei. Ditahun 2014 peneliti kopi liberika mengembang varietas Libtukom yang mempunyai kelebihan tahan terhadap penyakit hama karat daun, sanggup di tanama di dataran rendah, dan di tanah gambut.

Bentuk biji kopi liberika sedikit lebih besar dan mempunyai kandungan air yang banyak. Bentuk biji sangat nampak sekali perbedaannya di bandingan dengan bentuk biji robusta dan arabika.

Pada awalnya di masa ke 19 tumbuhan kopi liberica ini tidak di kenal, kopi ini menjadi terkenal sesudah di bawa oleh kolonial Belanda ke Indonesia. Lalu petani kopi zaman dahulu mencoba mengawinkan biji kopi liberica dengan kopi arabika, dan kesannya kurang bagus.

Tujuan mengawinkan kopi arabika dengan kopi liberika ini tidak lainnya yaitu biar tumbuhan kopi arabika tahan terhadap penyakit terutama penyakit daun. Coffea Liberica memang terkenal dengan ketahanan penyakit di ekspresi dominan apapun, namun produksinya sangat sedikit di banding arabika dan robusta.

Untuk wilayah asia, kopi liberika hanya di tumbuh Indonesia, malaysia, Filipina, tahailand, vietnam, dan Timor Leste. Untuk di Indonesia sendiri kopi liberika di produksi di Sumatera yaitu Jambi dan bengkulu.

Ukuran buah kopi liberica cukup besar ukuran 18-30mm, dan bentuk kopi liberika bundar dan lonjong. Dalam 1 buahnya terdapat 2 biji yang masing-masing mempunyai ukuran 7-15mm. Perbedaan kopi liberica dengan kopi arabika dari segi buah yang sangat mencolok.


Mengapa kopi liberika jarang di budidayakan? dan mengapa kopi liberika produksinya tidak sebabnya arabika dan robusta? Sebenarnya produksi dan budidaya tumbuhan kopi liberika sanggup sebanyak kopi lainnya.

Namun lantaran susutnya mencapai 90% dari kopi lembap maka petani enggan membuatkan kopi ini. Kopi liberika kering hanya 10% dari kopi basah, susut yang sangat tajam menciptakan biaya produksi membangkak kalau di jual keringan.

Tanaman kopi liberika sanggup tumbuh di ketinggian 400-1500dpl, dengan curah hujan 1500-2500mm pertahunnya. Kopi liberica juga sanggup tumbuh di suhu 27-30 derajat celcius.

Kopi liberika sedikit sekali di perdagangkan tingkat internasional, paling banyak kopi arabika 70%, Kopi robusta 28%, kemudian sisanya kopi Liberika dan excelsa. Kopi liberika yang ada di Indonesia di ekspor ke Malaysia lantaran Malaysia konsumen terbesar kopi liberika, dan sisanya di jual lokal saja.

Kopi Liberica dan Kopi arabika yummy mana? Kopi liberika dan kopi robusta lebih yummy mana? Enak atau tidaknya tergantung proses dari penanaman sampai penyajian. Penanaman yang baik sampai penyajian yang baik akan menghasilkan minuman kopi yang nikmat di minum kapan saja dan dimana saja.

Sunday, November 24, 2019

Minum Kopi

Minum kopi memang tidak jauh beda dengan air biasa akan tetapi akan tetapi kenikmatan setiap air beda-beda. Air putih yang sanggup menghilangkan dahaga, air sirup hanya embel-embel sajian, berbeda dengan minum kopi yaitu selain menghilangkan dahaga minum kopi juga sanggup menghilangkan kejenuhan bikin tubuh lebih fresh.

Kebiasaan minum kopi orang Indonesia tidak sanggup di tinggalkan, ini sudah tradisi dari desa ke kota. Sudut kota dan sudut desa banyak kedai kopi bangun megah menyiapkan sajian majemuk sajian dan sajian minum kopi sesuai ciri khas kedai/kafe.

Minum kopi di pagi hari yang paling anggun sehabis jam 9 pagi alasannya ialah disat itulah tubuh kita membutuhkan asupan kafein. Selain itu, minum kopi sehabis jam 9 pagi itu berarti setalah sarapan pagi. Banyak imbas yang di timbulkan minum kopi sebelum jam 9 pagi.

Banyak orang berpikir minum kopi berdampak negatif, itu salah kaprah alasannya ialah apapun yang berlebihan akan berbahaya dan melaksanakan apapun kalau tidak sesuai mekanisme juga akan berdampak negatif.

Minum kopi yang baik berapa kali sehari?
Minum kopi dilarang lebih dari 4 cangkir dalam sehari, walaupun tubuh juga membutuhkan kafein yang cukup tinggi setidaknya kita tidak memberi asupan kafein berlebihan.

Minum kopi itu baik untuk kesehatan kalau mengkonsumsi tidak berlebihan dan tahu waktu yang sempurna minum kopi. Jangan sekali-kali mencoba minum kopi sehabis minum sprite, minum kopi sehabis minum obat, minum kopi sehabis minum minuman beralkohol.

Berikut ialah lima tips cara minum kopi nikmat sanggup Anda praktikan kini juga.

Jangan Buang Kopi Basi
Mungkin cara untuk minum kopi nikmat ialah dengan menikmati kopi yang gres diseduh pada hari yang sama. Karena itu, mungkin sangat biasa membuang kopi kemarin di kolam basuh tanpa berpikir dua kali. Namun, tahukah Anda bagaimana cara minum enak sambil menabung?

Anda sanggup menghemat banyak uang dengan hanya membekukan kopi untuk membuatnya menjadi es batu. Dan dikala Anda merasa ingin menciptakan es latte, Anda hanya mengeluarkannya dari lemari es dan memasukkan beberapa tandan es ke dalam gelas. Kemudian, tuangkan susu hingga Anda mendapat secangkir latte secukupnya.

Suka Bitter Coffee?
Untuk mengatasi rasa pahit kopi, Anda sanggup melawannya dengan sedikit garam. Memberi sedikit garam ialah cara yang enak untuk minum kopi alasannya ialah garam akan menangkal reseptor pengecap pahit Anda dan menciptakan kopi Anda enak.

Ganti Gula
Cobalah menambahkan gula aren alami, gula kelapa, sirup, madu, atau jus tebu yang akan memberi Anda rasa manis yang berbeda dan lebih alami. Rasa alami ini mempunyai dampak negatif lebih rendah terhadap kesehatan dibanding gula alami. Berikut cara minum kopi nikmat yang sanggup menciptakan Anda lebih sehat.

Minum kopi pakai gula atau tanpa gula, tentukan pilihanmu?



Tambahkan Rasa untuk Kopi Anda
Anda sanggup menambahkan beberapa rasa ke kopi biasa Anda dengan menambahkan beberapa rasa alami favorit Anda dan mengurangi jumlah gula. Cara minum kopi nikmat ini membutuhkan sedikit bumbu pilihan.

Anda membutuhkan beberapa batang kayu manis, kapulaga, atau bahkan kulit jeruk segar yang diminum bersama kopi Anda. Anda sanggup menambahkan sedikit gula yang akan menambah rasa kopi. Kreativitas Anda ialah satu-satunya batasan bagaimana cara minum kopi nikmat.

Merasakan Reaksi Tubuh
Beberapa orang merasa membutuhkan kafein lebih banyak daripada yang lain. Dengarkan tubuh Anda dan cari tahu kapan harus menyampaikan "ya" pada secangkir kopi tambahan. Banyak penelitian menyampaikan bahwa minum satu hingga tiga cangkir kopi sehari (sampai 300 miligram kafein) sepertinya tidak mempunyai imbas negatif pada kebanyakan orang sehat.

Namun, perempuan hamil, anak-anak, orang dengan penyakit jantung atau tukak lambung, dan orang renta mungkin lebih rentan terhadap efek kafein dan disarankan untuk membatasi asupan kafein.

Sadarilah bahwa kandungan kopi kafein bervariasi tergantung bagaimana cara memanggang dan metode pembuatan dan ukuran cangkir yang Anda minum. Sebagai contoh, sebuah studi baru-baru ini menyampaikan bahwa secangkir kopi 500 ml di kedai kopi terkemuka mempunyai rata-rata 259 miligram kafein dibandingkan dengan kafe biasa yang hanya melayani sekitar 143 miligram kafein.

Saturday, November 23, 2019

History Of Coffee

filosofi kopi - History of Coffee, History records the coffee plant originating from the Abyssinia, 4 names of the old regions of Africa that currently cover the territory of Ethiopia and Eritrea. Little is known of how the Abyssinians used the coffee plant. Various historical references say coffee is popularized as a refreshment drink by the Arabs. Coffee beans became a commercial commodity after being brought by Arab traders to Yemen.

In the early days, the Arabs monopolized the trading of coffee beans. They control the trade through Mocha, a port city located in Yemen. At that time Mocha became the only trade gate of coffee beans trade. Thus the port is strategic in coffee trade, to the extent that the Europeans call the coffee with the name Mocha.

Entering the 17th century the Europeans began to develop their own coffee plantations. Because the European climate is not suitable for coffee plants, they cultivate these plants in their colonies scattered in various corners of the earth. One of them in Java developed by the Dutch. For a certain period of coffee from Java had dominated the world coffee market. At that time a cup of coffee more popularly known as "Cup of Java", literally meaning "cup of Java".

Before further tracing the history of coffee it's good we start with the origin of the word "coffee" itself. According to Wiliam H. Ukers in his book All About Coffe (1922) the word "coffee" began to enter into European languages around the 1600s. The word is adapted from the Arabic "qahwa". Or, perhaps not directly from the Arabic term but through the Turkish term "kahveh".

In Arabic the term "qahwa" is not intended for the name of the plant but refers to the name of the drink. In fact there are some notes that mention the term originally referring to one type of drink from wine (wine). But experts believe the word "qahwa" is used to refer to drinks made from seeds brewed with hot water. The seeds are known to come from fruit produced by coffee plants.

Still according to Ukers, the origin of the word "coffee" is scientifically discussed in the Symposium on The Etymology of The Word Coffee in 1909. In this symposium in general the word "coffee" is believed to refer to the term in Arabic "qahwa", which contains meaning "strong".

There are also those who deny the term coffee is taken from Arabic. According to them the term coffee comes from the language where the coffee plant originated the Abyssinia. Adapted from the word "kaffa" the name of a city in the Shoa area, in the South West of Abissynia. But this assumption is refuted because it is not supported by strong evidence. Other evidence shows in the city the coffee fruit is called by another name ie "bun". In Arabic records "bun" or "bunn" is used to refer to coffee beans instead of drinks.

Baca juga : Sejarah Kopi

From the Arabic the term "qahwa" is adapted into other languages such as the Turkish "kahve", the Dutch "koffie", the French "café", the Italian "caffè", the English "coffee", the Chinese "kia-fey ", Japanese" kehi ", and Malay language" kawa ". In fact, almost every term for coffee in different languages has the same sound with the Arabic term.

Especially for the case of Indonesia, most likely the word "coffee" is adapted from the Arabic term through the Dutch "koffie". Allegations are logical because the Dutch first opened coffee plantations in Indonesia. But did not rule out the word is adapted directly from Arabic or Turkish. Given the many parties in Indonesia who have relations with the Arabs before the Europeans came.

Anyone who tries to trace the origins of coffee may find two very famous legends. The story is "Si Kaldi and goat" and the story of "Ali bin Omar al Shadhili". Both of these legends tell the early humans to process the coffee fruit.

Coffee and goat legend (Illustrations: Wiliam H. Ukers)

The Kaldi and the goat
Kaldi and goat
The story is taken from a growing legend in Ethiopia. Shah and there is a goat owner named Kaldi. One day the Kaldi found his goats hyperactive, jumping to and fro like dancing. After investigation, the goat has been eating red berries from unidentified trees. Curiously the Kaldi tried the fruit. After eating it he found himself behaving like a goat.
Si Kaldi reported this incident to a monk. The monk was interested in the story of the Kaldi and he tried the fruit. In effect the monk feels like getting extra energy, he can wake up at night without sleepy to pray. Because the taste of this fruit is slightly bitter, other monks begin to process it by baking and brewing the fruit. Since then coffee is known to be a beverage that can provide extra strength and drive away drowsiness.5
Ali bin Omar al Sadhili
It is said that in the city of Mocha, Yemen, lived a physician as well as a devout devotee of worship, his name is Ali bin Omar al Shadhili. Omar is famous as a reliable healer who can cure illnesses by combining medical and prayer actions. But the lunge of Omar is not favored by local rulers. With a variety of intrigues Omar rumored to ally with the devil to heal his patients. Finally the people of Mocha drove Omar out of town.
After being driven from the city, Omar took refuge in a cave he found on the way. He began to starve and find red berries. Omar ate the fruit to ward off his hunger. Because it tastes bitter, he began to process the fruit by baking and boiling it.
But Omar's processed beans remain inedible. He can only drink water. Unexpectedly the water he drinks gives extra strength. Long story short, water steep made Omar start famous. Many people have asked Omar. Until the phenomenon sounded the city ruler. Then Omar was called back to live in the city. The elixir of black liquid is called Mocha.

Baca juga : Filosofi Kopi

The origin of plants
Almost all literature on coffee history approves the origin of coffee plants from Abyssinia, an area of Africa that once existed under the Ethiopian Empire. Today it covers the territories of Ethiopia and Eritrea. In the early days of all cultivated coffee plants is a type of arabica coffee (Coffea arabica).
From Abyssinia coffee plants are brought and cultivated in Yemen. It is estimated that the coffee plant began cultivated in Yemen in 575 AD. At this time the development of coffee cultivation is slow. Coffee beans are only traded out of Arabia through the port of Mocha in Yemen.
Arab traders try to protect the exclusivity by requiring the boiling of coffee beans to be traded. With the hope that coffee beans can not be grown into plants.

Spread to South Asia and Southeast Asia
Attempts to isolate coffee beans by Arab traders did not work. In 1616 the Dutch managed to bring the coffee plant from the port of Mocha to Holand, the Netherlands. In 1658 the Dutch began trying to cultivate coffee crops in Sri Lanka. No reports of cultivation of this plant reaped great success.
Known also the Europeans have tried to cultivate coffee plants in Dijon, France. But this effort failed miserably, coffee can not grow on European soil.

In addition to passing the harbor turns many other entrances that allow traffic trading coffee beans. One of them through the journey of pilgrims who want to pilgrimage to Mecca and Medina. In 1695 Baba Budan, a pilgrim from India, managed to bring productive coffee beans out of Arabia. He cultivated a coffee plant in Chikmagalur, southern India.

In 1969 the Dutch brought coffee from Malabar, India, to the island of Java. The coffee plant comes from the beans that are brought from Yemen to Malabar. The coffee plant was planted in Kadawung, but this effort failed due to flooding.

Three years later the Dutch brought back the coffee cuttings from Malabar. This effort was successful. Coffee grows well in plantations in Java. Production results shifted the dominance of Yemeni coffee. Even then the Netherlands became the largest exporter of coffee in the world.

Spread to America and the surrounding islands
Coffee is brought to America and the surrounding islands by two doors. Beginning in 1706 when the Dutch brought coffee plants from Java to the botanical gardens in Amsterdam. From Amsterdam the coffee plant is brought to Suriname. Others were given as gifts to King Louis XIV in Paris.

In 1720 a coffee plant from Paris was brought to be planted in a French colony in the Caribbean Islands. The story of coffee plant travel is very popular. Told a coffee tree that was brought with the French ship could remain alive because watered with drinking water belonging to the officer carrier. All the coffee plants from the source in Amsterdam are known as Typica cultivars.

Another way the coffee plant goes to America via Bourbon Island, now La Reunion. The plant comes from seeds given by the Sultan of Yemen's envoy to King Louis XIV in the year 1715. France received 60 grains of coffee seed on Bourbon. Then this seed spread to French colonies in America and other regions. This coffee plant is known as the Bourbon cultivar.

Both arabica coffee cultivars, namely Typica and Bourbon are believed to be the source of coffee plants that are currently being developed in various plantations.

The oldest written document about coffee is found in the records of Al Razi (850-922) a Muslim scientist who is also a medical expert. He calls a drink that has a coffee-like character with a bunshum.
This note is reinforced by a medical expert thereafter, Ibn Sina (980-1037), who describes a seed that can be brewed and efficacious cure one of the stomach ailments. All the information given by Ibn Sina refers to the characteristics of coffee that we know today. He called the drink bunshum and seeds with the name of bun.

Coffee becomes an important economic commodity in the Islamic world. The coffee drink is very popular among pilgrims in the city of Mecca, although it has been declared a prohibited drink several times. Pilgrims drink coffee to stay awake when worshiping at night.

The popularity of coffee was widespread in the days of the Ottoman Empire. In telling coffee drinks become the main dish at every celebration in Istanbul. At this time also coffee began to be favored by Europeans.
In the early 1600s the merchants in Venice bought coffee from the port of Mocha in Yemen. From this place spread to other European regions. Then in 1668 the coffee began to cross the Atlantic Ocean and arrived in New York, when it was still a Dutch kooni.

Based on International Coffee Organization (ICO) records, there are 4 types of coffee traded globally namely arabica coffee, robusta coffee, coffee liberica and coffee excelsa.7 The four types of coffee comes from 3 species of coffee plants. Arabica is produced by the Coffea arabica plant. Robusta produced Coffea canephora plant. While liberica and excelsa are produced by Coffea liberica plant, exactly Coffea liberica var. Liberica for liberica coffee and Coffea liberica var. Dewevrei for excelsa coffee.
Early era
In the early days coffee was only known in Islamic societies in the Arabian peninsula. In the early 17th century coffee began to be traded out of Arabia via the port of Mocha in Yemen. Arab traders have monopolized this commodity for a long time.

Beginning in the 18th century, Europeans began to produce coffee outside Arabia. Until in 1720 the Dutch shifted Yemen as world coffee exporter. Dutch products obtained from coffee plantations in Java and the surrounding islands, currently Indonesia. Indonesia became the world's largest coffee producer for almost a century.
In 1830 the position of Indonesia as the largest coffee producer shifted Brazil. Until now, Brazil is the world's largest coffee producer.
The modern era
Trading of coffee plants
Trading volume of coffee beans from 1920-2008. (Graph: S Oestreich-Janzen, 2013)
Today coffee is grown in more than 50 countries in the world. Brazil, Vietnam, Colombia, Indonesia and Ethiopia are the largest coffee-producing countries.
Brazil is the dominant coffee producer. The amount of coffee coffee produces about one-third of the world's total coffee production. By 2015 Brazil produces about 2.5 million tons of coffee beans. Coffee production in Brazil is dominated by arabica about 80%, the rest is robusta. Arabica coffee is considered better and appreciated higher than other types of coffee.
Meanwhile, in 2015 Indonesia occupies the position of the four coffee-producing countries. According to the Indonesian Coffee Exporters Association (GAEKI), about 83% of Indonesia's coffee production is from robusta and 17% arabica.8 Indonesia also produces copies of liberal and excelsa types but is insignificant compared to arabica and robusta.

Source : All Sources

Friday, November 22, 2019

Perbedaan Kopi Liberica, Kopi Arabika, Dan Kopi Robusta

Bedanya Kopi Liberica, Kopi Arabika, dan Kopi Robusta - Tidak semua orang menyukai, tidak semua orang membenci kopi akan tetapi semua orang niscaya tahu kopi dan pernah minum kopi. Para pencinta kopi selalu mencoba ingin mencicipi aneka macam jenis varietas kopi supaya tahu dimana letak perbedaannya.

Kopi arabika menguasai 70% penjualan kopi yang ada di tingkat Internasional kemudian 28% kopi robusta kemudian sisanya kopi liberica dan Excelsa. Semua kopi tersebut mempunyai perbedaan yang mencolok terutama dari segi bentuk biji.

Perbedaan intinya itu hanya sebuah sebutan saja namun semua tetap sama-sama kopi. Jangan di permasalahkan alasannya ialah rasa yang yummy atau tidak enak.

Perbedaan Kopi liberica dan kopi arabika :
Liberica bentuk buah dan biji yang besar, 1 buah sanggup terisi 2 biji kopi, bentuk lingkaran dan ada yang lonjong. Segi rasa sedikit lebih asing di pengecap orang Indonesia alasannya ialah terbiasa oleh kopi robusta dan arabika.

Perbedaan Kopi liberica dan kopi robusta
Perbedaan kopi liberica dengan kopi robusta juga sanggup di lihat dari bentuk biji dan untuk rasa agak lebih asing alasannya ialah kebiasan orang Indonesia. namun jikalau telah terbiasa dengan kopi liberica, rasa asing itu pun akan hilang dengan sendirinya.


Harga kopi liberica tidak jauh beda dengan harga robusta walaupun produksinya sangat sedikit dan langka, namu untuk harga arabika tidak sanggup di bandingkan dengan kopi liberika alasannya ialah harag kopi arabika cukup mahal apalagi kopi arabika melalui proses fermentasi maksimal.

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Thursday, November 21, 2019

Manfaat Kopi Arabika Bagi Badan Anda

Baik kopi hitam, Luwak, dan arabica semuanya mempunyai kadar kalsium yang baik untuk menjaga kesehatan tulang sehingga terhindar dari kemungkinan osteoporosis. Selain itu juga Manfaat Kopi Arabika Bagi Tubuh Anda adalah Mendukung kegiatan diet dan pupuk organik tanaman.

Minum kopi hitam akan membantu kegiatan diet Anda. Karena tanpa adonan gula dan krim dalam kopi akan menciptakan kopi Anda tetap rendah lemak dan melancarkan diet Anda. Tak hanya itu pula, para petani juga memamnafaatkan ampas kopi arabika untuk memupuk tanamannya biar berbuah lebat dan tahan penyakit.

Khasiat kopi arabika ketika ini bukan mitos lagi, yang dulu orang beranggapan minum kopi arabika hanyalah mitos untuk kesehata, kini mitos itu terbantahkan. Kandungan kopi arabika sedikit berbeda dengan kopi robusta dan liberika, untuk kopi arabika tidak menciptakan perut mules, neg, dan mengakibatkan maag. Itulah perbedaan manfaat kopi robusta dan arabika.

5 Manfaat Kopi Hitam Arabika untuk Kesehatan Tubuh

Kopi Arabika sanggup Meningkatkan Produktivitas
Kandungan kafein dalam kopi menjadi salah satu materi yang baik dalam membantu proses pembakaran lemak dalam badan dan sanggup meningkatkan produktivitas badan Anda.



Kopi Arabika sanggup Membantu Anda tetap aktif
Kandungan kafein dalam kopi akan memacu kinerja otak sehingga badan Anda tetap terjaga, terhindar dari kantuk, kelelahan, dan sanggup tetap aktif.

Kopi Arabika sanggup Jaga badan Anda bugar


Properti terakhir dari 10 sifat kopi hitam ialah untuk membantu badan Anda tetap bugar. Berdasarkan saran Ory Hofmekler, spesialis kopi menyebutkan manfaat kopi sanggup didapat asalkan kopi dikonsumsi dengan ukuran yang sempurna dan minum tanpa gula.

Manfaat kopi hitam, musang, dan arabika telah digambarkan sebagai titik balik pandangan masyarakat yang menganggap bahwa kopi akan berdampak negatif terhadap kesehatan.

Namun perlu diingat, tetap konsumsi kopi hitam dengan takaran yang sempurna dan tidak berlebihan. Nah 10 kopi hitam, musang dan arabika itu sanggup menjadi manfaat nyata bagi badan kita.

Wednesday, November 20, 2019

6 Benefits Of Coffee That You Do Not Know Yet

6 Benefits Of Coffee That You Do Not Know Yet
For you buddies who like to drink coffee know what are the benefits contained in coffee? If you do not know let us discuss a little benefit from drinking coffee.

1. Protecting the Heart
Coffee drinkers who consume 1-2 cups of black coffee per day have a lower risk of stroke than those who do not drink coffee. This is caused by the antioxidants contained in coffee. Coffee has more antioxidants than blueberries. The antioxidants contained in it help to resist the adverse effects of inflammation on the arteries. Shortly after drinking it, coffee increases the pressure on blood and heart rate. But after a while, coffee actually lower blood pressure, because the antioxidants in coffee activate nitric acid in the body so that the blood vessels dilate.

2. Prevent diebetes
Coffee antioxidants, especially chlorogenic acids and guinides, play a role to boost the body's cells against insulin that helps regulate blood sugar. In fact, people who drink coffee every day have a lower risk of getting 2 types of diabetes, according to some studies.

3. Maintain good health
Coffee can also minimize the risk of cirrhosis and other liver diseases. An analysis of nine studies found that coffee can lower the risk of cancer by 43%. This is because of the role of antioxidants and caffeine in it.



4. Increase brain power
Drinking coffee regularly can also help reduce the risk of dementia and Alzheimer's, just like Parkinson's. Antioxidants contained in the coffee counteract damage to brain cells and help the neural network to work more leverage so that the brain works better.

5. Helps relieve headaches
Research proves, 200 milligrams of caffeine can help relieve headaches, including migraine. However, there are no studies that show how caffeine relieves headaches, but researchers believe that caffeine increases the activity of brain cells that cause blood vessels around them to tighten.

6. Increase male fertility
Benefits of Drinking Black Coffee in the Morning makes Sperm Deras and Lively, The Result of Research
For coffee addicts, a cup of coffee in the morning can boost the passion and passion for the move. Not only that, research conducted by the University of Sao Paulo, Brazil, found that drinking bitter coffee in the morning is also beneficial for male fertility.
For the men let's drink coffee

Tuesday, November 19, 2019

The Benefits Of Coffee For Your Body

Both black coffee, civet, and arabica all have a good calcium level to maintain bone health so avoid the possibility of osteoporosis.

Supports diet program

Drinking black coffee will help your diet program. Because without a mixture of sugar and cream in coffee will keep your coffee low in fat and launch your diet. Also 5 Benefits of Black Coffee for Body Health

Increase productivity

The content of caffeine in coffee to be one good ingredient in helping the process of burning fat in the body and can increase the productivity of your body.



Helps you stay active

The content of caffeine in coffee will spur the brain performance so that your body stay awake, avoid sleepiness, fatigue, and can remain active.

Keep your body fit

The last property of the 10 properties of black coffee is to help your body stay in shape. Based on the advice of Ory Hofmekler, a coffee expert mentions the benefits of coffee can be obtained as long as coffee is consumed in the right size and drink without sugar.

The benefits of black coffee, civet, and arabica have been described as a turning point in the view of people who think that coffee will have a negative impact on health.

But keep in mind, keep the consumption of black coffee with the right dose and not excessive. Well 10 black coffee, civet and arabica that can be a positive benefit for our body.

Source : The Benefits of Coffee For Your Body

Monday, November 18, 2019

How To Drink Coffee Favorite

filosofikopi.com - How to Drink Coffee Favorite
Here are five tips shared by coffee lovers from Norway for how to drink coffee nkmat can you directly praktikan now.

Do not Throw Out Stale Coffee
Probably the way to drink delicious coffee is to enjoy freshly brewed coffee on the same day. Therefore, it may be a very common thing to throw coffee yesterday in the sink without thinking twice. However, do you know how to drink delicious while saving?

You can save a lot of money by just freezing coffee to make it ice cubes. And when you feel like you want to make an ice latte, you just take it out of the fridge and plunge a few bunches of ice in a glass. Then, pour milk until you get a cup of latte to taste.

Likes Bitter Coffee? There Are More Ways of Delight
To counteract the bitter taste of coffee, you can counter it with a pinch of salt. Giving a little salt is a delicious way to drink coffee because salt will ward off your bitter tongue receptors and make your coffee taste good.

Replace That Boring Sugar
Try adding natural palm sugar, coconut sugar, syrup, honey, or sugarcane juice that will give you a different and more natural sweet taste. This natural taste has a lower negative impact on health than natural sugars. Here's how to drink delicious coffee that can make you healthier.



Add Flavor to Your Coffee
You can add some flavor to your regular coffee by adding some of your favorite natural flavors and reducing the amount of sugar. How to drink this delicious coffee requires a little spice of choice. You need a few cinnamon sticks, cardamom, or even fresh orange peel drunk along with your coffee. You can add a little sugar that will increase the taste of coffee. Your creativity is the only limit of how to drink delicious coffee.

Listening to Body Reactions
Some people feel the need for caffeine more than others. Listen to your body and find out when to say "yes" to an extra cup of coffee. Many studies show that drinking one to three cups of coffee a day (up to 300 milligrams of caffeine) does not seem to have a negative effect on most healthy people. However, pregnant women, children, people with heart disease or peptic ulcers, and the elderly may be more susceptible to the effects of caffeine and are advised to limit caffeine intake.

Be aware that the caffeine content of coffee varies depending on how to bake and the method of making and the size of the cup you drink. For example, a recent study shows that a cup of 500ml of coffee at a reputable coffee shop has an average of 259 milligrams of caffeine compared to an ordinary cafe that serves only about 143 milligrams of caffeine. 

Sunday, November 17, 2019

Hama Dan Penyakit Tanaman Kopi Di Indonesia

Pengendalian yaitu acara untuk mengurangi atau mengendalikan populasi hama yang menyerang tumbuhan dengan aneka macam komponen pengendalian yang dilakukan, menyerupai pengendalian biologis, mekanis, budaya teknis, biologis (penggunaan musuh alami), dan penggunaan pestisida. Pengendalian hama dan penyakit tumbuhan kopi arabika sama dengan hama dan penyakit tumbuhan kopi robusta dan jenis kopi lainnya.

Menurut (Untung, 2006) kontrol dilakukan dengan mematikan hama yang menyerang dengan tangan atau dengan proteksi peralatan. Kontrol biologis yaitu kontrol dengan memanfaatkan dan memakai musuh alami untuk mengendalikan populasi hama berdasarkan pengetahuan ekologis, terutama teori pengaturan populasi oleh kontrol alami dan keseimbangan dinamis ekosistem. Pengendalian hama dan penyakit tumbuhan kopi dilakukan dengan beberapa sistem kontrol, yaitu dalam budaya teknis, biologi, dan penggunaan pestisida.

Banyak faktor hama dan penyakit tumbuhan kopi banyak juga cara pencegahannya. namun, bila tidak segera di tangani penyebaran hama penyakit akan menimbulkan pohon rusak dan berujung gagal panen. Apabila mengetahui tanda-tanda penyakit tumbuhan kopi, segera memberi obat sesuai hukum jenis hama dan penyakit tumbuhan kopi termasuk bibit kopi.

Mengenali Hama penyakit tumbuhan kopi dan cara pengendaliannya :

Pengendalian dengan obat Kimia
Pengendalian hama dan penyakit secara kimiawi yaitu pengendalian dengan menerapkan materi kimia yang sanggup membunuh hama tanaman. Di bidang pertanian, penggunaan pestisida sanggup mengurangi kehilangan panen lantaran serangan hama dan penyakit yang sanggup meningkatkan produksi pertanian. Karena keberhasilan ini di dunia pertanian, pestisida sepertinya menjadi potongan yang tidak terpisahkan dari budidaya semua jenis tumbuhan baik hortikultura, makanan, dan perkebunan.

Beberapa pestisida dikelompokkan berdasarkan imbas pada hama seperti:
a. Racun perut
Insektisida masuk ke badan serangga melalui jalan masuk pencernaan makanan. Serangga terbunuh bila insektisida dimakan oleh serangga. Serangga yang menembak tumbuhan kemudian menghisap cairan tumbuhan yang sudah mengandung insektisida akan mati. Insektisida sistemik sanggup dimasukkan dalam kelompok racun lambung. Biasanya insektisida sistemik diklasifikasikan ke dalam racun kontak (Untung, 2006).

b. Racun kontak
Insektisida masuk ke badan serangga ketika serangga melaksanakan kontak dengan insektisida atau serangga berjalan pada tumbuhan yang mempunyai insektisida. Insektisida masuk melalui dinding tubuh.

c. Fumigan
Insektisida yang gampang menguap menjadi gas dan masuk ke badan serangga melalui sistem pernapasan serangga atau sistem trakea yang kemudian diedarkan ke semua jaringan tubuh. Karena sifatnya yang gampang menguap, fumigan biasanya dipakai untuk mengendalikan hama endapan yang ada di ruangan atau kawasan tertentu dan untuk mengendalikan hama yang ada di tanah.

Pengelompokan berdasarkan sifat kimianya:
a. Organoklorin
Organoklorin yaitu sekelompok insektisida sintetik, insektisida ini yaitu racun kontak atau racun lambung, yang secara efektif mengendalikan larva, nimfa, dan imago dan kadang kala untuk pupa dan telur. Secara umum, keracunan serangga oleh insektisida ditandai dengan terjadinya gangguan pada sistem saraf yang menjadikan hiperaktif dan ajal akhir imbas keseimbangan ion K dan Na dalam neuron.

b. Organofosfat
Insektisida ini umumnya yaitu insektisida yang beracun bagi serangga dan merupakan racun kontak, racun lambung, fumigan. Insektisida OP merupakan penghambat kerja enzim acetylcholine esterase. Dalam sistem saraf, serangga antara sel-sel saraf atau neuron dengan sel-sel lain, termasuk sel otot yang diiris, disebut sinaps.

Kontrol kimia tumbuhan kopi yaitu dengan memakai insektisida yang efektif dalam mengendalikan hama ulat api (Setora nitens dan Darna sp.) Menggunakan monocrotophos, dicrotophos.

Pengendalian Terpadu
Konsep IPM muncul sebagai tindakan korektif terhadap kesalahan dalam pengendalian hama yang dihasilkan melalui pertemuan panel andal FAO di Roma pada tahun 1965. Di Indonesia, konsep IPM mulai dimasukkan dalam GBHN III, dan diperkuat oleh Keputusan Presiden No. 3 tahun 1986 dan UU No. 12/1992 perihal sistem budidaya tanaman, dan dijelaskan dalam paket Supra Insus, IPM yaitu seni administrasi yang direkomendasikan (Arifin 2003).

Tujuan PHT yaitu untuk meningkatkan pendapatan petani, memperkuat produktivitas pertanian, mempertahankan populasi hama ke tingkat yang tidak membahayakan tanaman, dan menjaga stabilitas ekosistem pertanian. Dari sudut pandang yang substansial, IPM yaitu sistem pengendalian hama dalam konteks korelasi antara dinamika populasi dan lingkungan dari jenis hama, memakai aneka macam teknik yang kompatibel untuk menjaga populasi hama di bawah ambang batas kerusakan ekonomi.

Dalam konsep PHT, pengendalian hama berorientasi pada stabilitas ekosistem dan efisiensi ekonomi dan sosial. Dengan demikian, pengendalian hama dan penyakit harus memperhatikan keadaan populasi hama atau patogen dalam keadaan fluktuasi yang dinamis di sekitar posisi keseimbangan umum dan semua biaya kontrol harus membawa manfaat ekonomi maksimum.

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan bila populasi hama atau intensitas kerusakan yang disebabkan oleh penyakit telah mengatakan bahwa akan ada kerugian dalam bisnis pertanian. Penggunaan pestisida yaitu komponen kontrol yang dilakukan, jika; (a) populasi hama telah meninggalkan populasi musuh alami, sehingga mereka tidak sanggup menekan populasi hama dalam waktu singkat, (b) komponen kontrol lainnya tidak sanggup berfungsi dengan baik, dan (c) populasi hama berada di atas Ambang Ekonomi (AE) ), yaitu batas populasi hama telah mengakibatkan kerusakan yang lebih besar dari pada biaya pengendalian. Oleh lantaran itu, pemantauan atau pemantauan populasi hama dan penyakit terus menerus perlu dilakukan (Atman Roja 2009).

Pengendalian terpadu tumbuhan kopi dan hama telah dilakukan dengan mengintegrasikan budaya teknis dan pemanfaatan biro biologis. Pemanfaatan biro biologis yang telah dikembangkan dalam mengendalikan hama dan penyakit tumbuhan kopi yaitu jamur Beauveria bassiana (Bb) dalam pengendalian hama BPko, Bacillus thuringiensis dalam mengendalikan api ulat bulu, dan kutu kerang hijau dalam mengendalikan penyakit. Pengendalian budaya teknis dilakukan dengan sanitasi kebun setiap 1 bulan, yang bertujuan untuk memutus siklus hama dan penyakit.

Bagaimana cara pencegahan hama dan penyakit tumbuhan kopi?

A. Hama
Hama umum yang menyerang tumbuhan kopi di Indonesia adalah:
1. Hama tumbuhan kopi yang merusak tumbuhan kopi, Root Worm. Serangan akar cacing akar tumbuhan kopi:
A. Tylenchus Sinensis dan Tylenchus coffea;
b. Heterodera Marioni.

2. Hama yang merusak batang dan cabang kopi,
A. Larva hama yaitu penggerek batang, ke kawasan larva menjadi kepompong. Cara membasmi hama ini yaitu memotong dan kemudian mengisi pohon yang telah diserang.
b. Xylosamdrus Morstati atau Xylobarus Morstati. Hama ini menggerogoti tangkai induk berukuran + 1.80mm;
c. Phassus Damar, yaitu cacing ulat dalam perselisihan;
d. Xylosamdrus Morigerus atau Xylobarus Morigerus.

3. Hama lainnya yang merusak tumbuhan kopi,
A. Kutu, Kutu tumbuhan kopi
b. Serbuk abu kopi bubuk, yaitu Stephanoderis Hampei


 Pengendalian yaitu acara untuk mengurangi atau mengendalikan populasi hama yang menye Hama dan Penyakit Tanaman Kopi di Indonesia

B. Penyakit
Penyakit yang sering menyerang tumbuhan kopi di Indonesia sangat penting yaitu sebagai berikut:
1. Penyakit yang menyerang akar
Tanda pada umumnya, pertumbuhan daunnya tidak segar. Kayu dan arahnya seperti. Warna dari hijau bermetamorfosis kuning dan kemudian coklat dan kemudian jatuh.
A. Fomes Noxius Carner atau Chocolate Bone Fungus.
Jenis jamur ini selain umumnya menyerang akar kopi dan tumbuhan lainnya, menyerupai karet. Selain itu, senjata api dan pohon pembantu lainnya. Caranya yaitu memancarkan kontak akar asam ke akar sehat yang tumbuh berdampingan satu sama lain.

b. Jamur akar hitam
Dari kelompok ini kita akan tahu 2 jenis jamur, pertama yaitu Rosellinia Bunodes dan yang kedua yaitu jamur Rosellinia Arcuata.
Jamur pertama ada tanda-tanda pohon mati secara tiba-tiba. Di batang erat leher akar ada benang jamur hitam. Thread ini pada level selanjutnya akan menjadi anyaman. Saat itu kulit kayu sudah mati.

Jenis jamur kedua mempunyai bentuk dan keadaan menyerupai Rosellinia Bunodes dan begitu pula tandanya. Mysellium antara kulit kayu dan bentuk hewan dengan warna putih.

c. Penyakit bau dari kulit akar.
Menyerang akar berkuda dan sebagian besar. Penyakit ini menyerang tumbuhan muda. Carilah abses mayor melalui luka mendadak, sabit atau alat lain dan waktu untuk bekerja di lapangan atau bahkan dikala merumput.

Penyakit yang menyerang akar ini umumnya sanggup diberantas dengan cara pepohonan diserang oleh pembongkaran yang dibongkar. Semua tunggul dan akar tumbuhan renta di sekitar pohon kopi juga dibongkar dan dibakar juga.

2. Penyakit yang menyerang batang, cabang dan ranting
A. Penyakit Jamur Upas (Salmonikolor Contaminant)
- Penyakit ini menyerang pohon kopi
- Batang yang diserang oleh banyak selaput merah muda, kemudian menjadi putih (spora collection). Pada dikala ini kulit menjadi mati. Jamur Benag-benag kemudian sanggup menyebar ke tangkai daun, bunga mekar, bunga dan buah kopi.
Cara membasmi penyakit jamur upas adalh dengan cara memotong dan merasakan potongan tumbuhan kopi yang diserang jamur.

b. Penyakit mati atau Top Sterfte
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Rhizoctonia, serangan pada kebun kopi muda, dan belum dipangkas. Tanda-tanda tumbuhan kopi yang terkena penyakit ini adalah:
- Pertumbuhan percabangan asimetris, diikuti oleh ajal sedikit demi sedikit ujung batang dari ujung pohon.
- Daunnya berada di cabang pendek dengan warna gelap, kekuningan dan kemudian gugur.

Penyakit ini ada antara tinggi 200 meter dan di taman teduh kurang tebal.
Cara membasmi penyakit ini yaitu dengan memangkas dan menyayangi cabang yang sakit, dan dilakukan pada gilirannya lagi oleh pasukan khusus.

3. Penyakit daun
Menyerang kopi Arabika paling banyak di dataran rendah. Serangan pada pisau daun bawah. Tanda-tanda ada bercak warna kuning, kemudian bermetamorfosis kuning tua. Akhirnya menjadi Cokelat dan hitam, maka daun ini jatuh dengan sendirinya. Pemberantasan penyakit ini dilakukan dikala tumbuhan masih di pembibitan, yaitu dengan disemprot dengan B.B pada daun bawah.

b. Cercospora Coffeicola
Tanda-tanda serangannya sama dengan Hemileia Vastatrix, satu-satunya perbedaan yaitu bintik-bintik itu bundar dan jelas. Cara membasmi penyakit ini sama menyerupai bagaimana mengantsan penyakit Hemileia Vastatrix, yang disemprot dengan B.B pada daun bawah,

Gambar hama dan penyakit tumbuhan kopi
c. Penyakit hitam
Tanda-tandanya yaitu versi atas daunnya yaitu selaput hitam (berasal dari bekas limbah nutrisi cair pada tumbuhan muda). Membran hitam ini sebagai media jamur yang sangat baik, menyerupai asimilasi daun dan peredam panas sehingga daunnya mati.

4. Penyakit pada bunga dan buah kopi
Penyakit Cephaleuros Coffea, serang buah kopi
b. Star Flower Disease, serangan bunga pada spesies Arabika di lahan basah.
c. Penyakit Buah Buah, untuk jenis penyakit ini yang mempengaruhi buah kopi, sangat berbahaya bagi kita sebagai penanam kopi. Karena akan baik-baik saja:
  • Keguguran buah muda
  • Buah-buahan muda yang hancur akan jatuh, dan buah yang jatuh sanggup mencapai 7-14 persen dari produksi
  • Penurunan kualitas kopi, yaitu biji kopi berlubang, dan tingkat serangannya sanggup mencapai 40-50 persen dari berat kopi. Sesuai dengan F.A.Q (Fir Average Quality of the Season), kualitas kopi hanya sanggup menampung 2 persen abu kopi.
  • Depresiasi kopi berat, lantaran akhir pukulan maka berat kopi akan menyusut. Tingkat depresiasi sanggup mencapai 30-50 persen dari berat benih yang diserang.
Demikaianlah cara pengendalian hama dan penyakit pada tumbuhan kopi, mungkin anda semua mempunyai pengalaman dalam pengendalian hama dan penyakit bibit kopi, silahkan berkomentar. Terima kasih.

Saturday, November 16, 2019

Sejarah Kopi Di Istanbul

filosofi kopi - Sejarah Kopi di Istanbul - Istanbul diperkenalkan pada kopi pada tahun 1555 pada masa pemerintahan Sultan Suleiman yang Agung oleh Özdemir Pasha, Gubernur Ottoman di Yaman, yang telah tumbuh menyukai minuman tersebut dikala ditempatkan di negara tersebut.

Di istana Ottoman metode gres untuk minum kopi ditemukan: biji disangrai di atas api, ditumbuk halus dan kemudian perlahan dimasak dengan air di atas bubuk api arang. Dengan metode pembuatan dan aroma barunya, kopi yang terkenal segera menyebar lebih jauh.

Kopi segera menjadi bab penting dari kuliner istana dan sangat terkenal di pengadilan. Posisi Chief Coffee Maker (kahvecibaşı) ditambahkan ke dalam daftar pejabat pengadilan. Tugas Chief Coffee Maker yaitu untuk menyeduh kopi Sultan atau pemiliknya, dan dipilih alasannya yaitu kesetiaan dan kemampuannya untuk menyimpan rahasia. Sejarah catatan sejarah Ottoman Kepala Pembuat Kopi Kepala yang naik melalui barisan untuk menjadi Wazir Agung ke Sultan.


Kopi segera menyebar dari istana ke rumah-rumah besar, dan dari rumah-rumah megah ke rumah-rumah masyarakat. Orang-orang Istanbul menjadi enam dengan minumannya. Biji kopi hijau dibeli dan kemudian disangrai di rumah dengan panci. Biji itu kemudian digiling di mortir dan diseduh dengan teko kopi yang dikenal sebagai "cezve".

Sebagian besar masyarakat umum diakuisisi oleh kopi melalui pendirian kedai kopi; kedai kopi pertama (bernama Kiva Han) dibuka di distrik Tahtakale dan yang lainnya cepat-cepat dipotong di seluruh kota. Kedai kopi dan budaya kopi segera menjadi bab integral dari budaya sosial Istanbul; Orang-orang tiba ke sini sepanjang hari untuk membaca buku dan teks indah, bermain catur dan backgammon dan mendiskusikan puisi dan sastra.

Sangat menarik sekali sejarah kopi di Istanbul, sayang sekali kalau kita tidak mengetahui sejarah kopi di Istanbul terutama pecinta kopi.

Friday, November 15, 2019

Tanya Jawab Bersama Seorang Mahir Roasting

filosofi kopi - Tanya Jawab Bersama Tony Greatorex - Sudah mengenal Tony Greatorex? ya Benar, mantan pegawai starbuck coffee. Jika anda ingin mengetahui alasan ia keluar dari pekerjaannya dan ingin tahu perihal kopi, mari kita baca tanya jawab bersama Tony Greatorex.

Bagaimana Anda berakhir sebagai roaster kopi?

Saya bekerja di Starbucks selama beberapa tahun, kemudian menemukan dunia kopi independen independen yang lebih besar ketika saya pindah ke Virginia barat daya dan mulai bekerja di sebuah toko lokal yang gres saja dibuka. Di sana, saya bertemu Haden Polseno-Hensley, salah satu pemilik Red Rooster Coffee Roaster, sebuah perusahaan kecil penyangraian muda yang menyediakan beberapa biji yang kami gunakan. Haden segera menyadari bahwa pertumbuhan itu terjadi lebih cepat daripada yang sanggup ia lakukan sendiri, jadi ia menawari saya pekerjaan.

Apa yang paling Anda sukai dari pekerjaan Anda?

Ini yaitu perjalanan berguru tanpa henti, yang terdengar menyerupai klise, tapi itu benar-benar nyata. Ada banyak pendekatan untuk menyangrai kopi. Saya juga suka bahwa selalu ada kopi gres untuk dicoba. Dan saya suka orang-orang. Ini yaitu industri yang terdiri dari para inovator, penuh tenggang rasa dan harapan untuk melaksanakan yang benar.

Apa yang Anda cari dalam kopi hijau yang baik? Apa kopi favorit Anda hari ini?

Dalam kopi hijau yang dicuci, saya mencari warna yang seragam dengan biji yang patah. Dalam kopi hijau alami, saya berharap untuk melihat beberapa variasi, tetapi saya telah menemukan bahwa yang terbaik (biasanya dari Ethiopia) mempunyai perbedaan warna yang minimal. Adapun kopi favorit saya hari ini, mustahil untuk menentukan satu.

Kami sudah mempunyai kopi yang enak dari kawasan Huila di Kolombia tahun lalu, dan dikala ini mempunyai Kolombia San Adolfo, yang berasal dari pohon-pohon dari varietas Pink Bourbon. Saya juga suka mencuci Ethiopia, dan kami mempunyai penawaran terbaru dari Hambela Estate (bersama dengan alam, yang sangat bagus). Akhirnya, saya suka kopi Kenya (siapa yang tidak?), Dan dikala ini kami mempunyai Kenya Kiamabara yang manis, manis dan lezat.


Saya tidak sanggup menyampaikan saya mempunyai favorit. Saat ini kami mempunyai Ambex YM-15 yang berusia lima tahun dan Diedrich IR-12 yang berusia lebih dari 20 tahun. Saya menghargai Ambex alasannya yaitu itulah yang saya pelajari. Saya tidak menganggapnya sebagai mesin tercepat untuk melompat sebagai orang gres dalam perdagangan. Ada banyak trial and error di awal, dan banyak batch yang tidak rata dan berbintik-bintik.

Perlahan-lahan, meskipun, saya berguru nuansa mesin, dan dari memanggang kopi secara umum. Saya telah hingga di suatu tempat di mana saya sanggup menghasilkan biji sangrai yang konsisten dan berkembang dengan baik. Saya menghargai Diedrich alasannya yaitu fasilitas penggunaannya. Kurangnya sumber panas pribadi pada drum membantu meminimalkan pembakaran permukaan pada biji, menghasilkan sangrai yang sangat merata.

Menurut Anda, di mana industri kopi akan berada dalam 10 tahun?

Saya pikir fokus utama dari kopi yaitu dan harus mengatasi perubahan iklim, jadi saya pikir industri akan jauh lebih berkelanjutan dalam 10 tahun. Metode pemrosesan alternatif yang memakai lebih sedikit air, menyerupai madu dan alami, akan terus meningkat dan menjadi jauh lebih menonjol. Masalah lain yang berdasarkan saya sama pentingnya, dan telah menjadi fokus dalam beberapa tahun terakhir, yaitu meningkatkan upah di negara-negara produsen. Saya berharap penyebab itu akan terus berlanjut dalam dekade berikutnya.

Apa momen terbaik yang Anda miliki dengan konsumen yang merasakan kopi yang baik untuk pertama kalinya?

Saya tidak sanggup memikirkan satu momen tertentu, tetapi momen favorit saya secara umum yaitu ketika orang-orang mengalami secangkir kopi berkualitas tinggi dan pergi sambil menyampaikan bahwa itu yaitu piala terbaik yang pernah mereka miliki. Saya menyadari bahwa mereka mungkin akan mengalami pengalaman itu lagi pada titik tertentu, tetapi saya suka melihat atau mendengar perihal dikala inspirasi seseorang perihal kopi apa yang sanggup dinaikkan.

Source : coffee review

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Thursday, November 14, 2019

Daftar 30 Kopi Top

filosofi kopi - Peringkat Kategori - 2016 - Di masa lalu, daftar Top 30 Coffees kami cenderung lebih menyukai kopi dengan nilai tinggi yang dihasilkan dari varietas botani Arabika dengan sifat sensori yang mencolok menyerupai Geshas, ​​kopi dari varietas khas Ethiopia tradisional, kopi Kenya, dan sebagainya.

Tahun lalu, kami mulai mempraktikkan ratifikasi kopi menurut kategori untuk memusatkan perhatian pada kopi yang baik dari bab lain dunia dan / atau diproduksi dari varietas botani yang kurang dirayakan. Kopi di bawah ini mungkin tidak menarik peringkat superlatif dari 95 poin atau lebih tetapi mereka menerima ratifikasi atas keunggulan mereka. Untuk info lebih lanjut, kunjungi pos peringkat kami yang diperluas mulai tahun 2015.

Best Values

Willoughby’s Coffee & Tea, Brazil Fazenda Passeio Natural  – 94 points
Klatch Coffee, Sumatra Lintong Mutu Batak – 94 points
Thanksgiving Coffee Company, Paul’s Blend – 92 points

Single Origin Espressos

JBC Coffee Roasters, Deri Kochoha Espresso – 96 points
JBC Coffee Roasters, El Aguila Pacamara Espresso – 94 points
Simon Hsieh’s Aroma Roast Coffees, Ethiopia Washed Yirgacheffe “Mini Me” 2016 Espresso – 95 points



Central Americas (Non-Gesha)

JBC Coffee Roasters, El Aguila Pacamara Espresso – 94 points
Dragonfly Coffee Roasters, Los Congos Pacamara Natural Nicaragua – 94 points
Temple Coffee and Tea, Costa Rica Alberto Guardia Bourbon Natural (May) – 95 points

Non-Espresso Blends

Per’la Specialty Coffee, Miami Winter Holiday Blend – 94 points
Thanksgiving Coffee, Paul’s Blend – 92 points
Red Rooster Coffee Roaster, Sweet Holiday Blend  – 93 points

Certified Coffees (Organic, Fair Trade, etc.)

Kickapoo Coffee, Ethiopia Charbanta Natural – 95 points
Oceana Coffee, Passport Collection Kenya Ichamara – 94 points
Lexington Coffee Roasters, SOPACDI Congo  – 94 points

Espresso Blends

Campos Coffee (Australia), Blade Runner Blend – 95 points
Red Rooster Coffee Roasters, Competition Blend – 94 points
Creation Food Co. (Taiwan), P.R.O. Special Blended Coffee  – 94 points

Alternative Africas

Lexington Coffee Roasters, SOPACDI Congo – 94 points
Red Rooster Coffee Roasters, Rwanda Kabirizi Organic – 93 points
Coffee Alchemy, Tanzania Masangula AB – 92 points

Asia/Pacific

Big Shoulders Coffee, Sulawesi Tana Toraja – 93 points
Simon Hsieh Aroma Roast Coffees (Taiwan), Taiwan Taiwu Pingtung Natural Typica – 93 points
Greater Goods Coffee Roasters, Papua New Guinea Korona – 91 points

South Americas

PT’s Coffee Roasting Co., Colombia Granja La Esperanza Las Margaritas Sudan Rume – 95 points
Lexington Coffee Roasters, El Sitio Ecuador – 94 points
Red Rooster Coffee Roaster, Colombia San Adolfo – 94 points

Darker Roasts

Creation Food Co. (Taiwan), P.R.O. Special Blended Coffee – 94 points
Old Town Roasting, Velvet Fog – 91 points
Mystic Monk, Thanksgiving Blend – 90 points

Source : coffee review

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Disqus Shortname

Biji Kopi Arabika Bourbon

Biji Kopi Arabika Bourbon (atau hanya biji kopi Bourbon) ialah sub spesies dari varietas Arabica, yang merupakan cara yang manis untuk meny...